You are viewing a single comment's thread from:
RE: Demokrasi kok lawan kotak kosong?
Betul. Itulah realita yang ada selama 10 tahun terakhir. Kemiskinan dan ketidakberdayaan dari warga negara sengaja "dipelihara" agar mereka bisa menguasai semua sumber daya yang ada.
Bila warga negara pintar dan cerdas tentu akan menyulitkan bagi mereka (oligarkhi) untuk menguasai sumber daya alam Indonesia.
Begitu juga saat pemilu tiba, dengan politik gentong babi, maka mereka bisa menentukan siapa yang harus menang dan berkuasa yang bisa melindungi kepentingan oligarkhi.
Rakyat hanya jadi obyek dan penonton saja, sementara mereka membagi-bagikan kue kekuasaan dan sumber daya kepada sesama mereka yang hanya segelintir orang saja.
Sepakat, pak @alee75. Sipil saat ini hanyalah alat berdaya yang digemukkan dengan subsidi. Walaupun subsidi masih terbiasa dimainkan oleh mafia. Pada akhirnya si miskin terbiasa dihinakan oleh ocehan dan hinaan "utusan" di tengah-tengah makhluknya.
Ocehan tidak penting itu dipertontonkan sebagai bentuk candaan yang memilukan. Pada saat hinaan itu mendapat dukungan publik. "Utusan" memohon ma'af atas kekeliruan dengan dalih kekhilafan.
Mendiamkan ke dzaliman hanya mampu memperkeruh persatuan berbangsa. Semoga seleksi alam sedang berlangsung. Si miskin hanya mampu berharap akan kemurahan Tuhan.