You are viewing a single comment's thread from:
RE: Demokrasi kok lawan kotak kosong?
Sepakat, pak @alee75. Sipil saat ini hanyalah alat berdaya yang digemukkan dengan subsidi. Walaupun subsidi masih terbiasa dimainkan oleh mafia. Pada akhirnya si miskin terbiasa dihinakan oleh ocehan dan hinaan "utusan" di tengah-tengah makhluknya.
Ocehan tidak penting itu dipertontonkan sebagai bentuk candaan yang memilukan. Pada saat hinaan itu mendapat dukungan publik. "Utusan" memohon ma'af atas kekeliruan dengan dalih kekhilafan.
Mendiamkan ke dzaliman hanya mampu memperkeruh persatuan berbangsa. Semoga seleksi alam sedang berlangsung. Si miskin hanya mampu berharap akan kemurahan Tuhan.