You are viewing a single comment's thread from:
RE: MERETAS STEEMIT (Model Platform Masa Depan) Dengan INVESTASI UANG DAN WAKTU
Asslamualaikum @doktermuslem, sebelumnya saya ucapkan selamat pak, kemudia tulisan bapak juga menarik pak. Saya mau bertanya pak, apa bedanya membeli vote dengan yang tulisannya menarik dengan yang tulisannya yang tidak menarik pak? Kalau budaya membacanya tidak ada misalnya, sebatas dengan hanya kenal atau satu komunitas dan di vote oleh orang yang mempunyai nilai vote yang tinggi bukannya itu juga akan mendapatkan nilai vote yang tinggi juga oleh penerima vote, dan yang menerima dengan hasil postingan yang bgus tidak ada salahnya, tp bagaimana bila sebaliknya?? "maaf pak, saya masih baru juga di steemit". Semoga bapak ngerti mksd yang saya tanyakan.
Wa'alaikumus salam. Terima kasih @emilnashar.
Saya sedikit susah memahami pertanyaan @emilnashar, tapi jika memang pertanyaan yg Emil maksud adalah terkait perbedaan membeli vote antara konten posting yg menarik dengan tidak menarik! Maka itu tidak ada perbedaan, karna itu bagian dr investasi uang dgn membeli vote. Hanya saja, konten menarik itu punya peluang utk dilirik atau divote oleh publik.
Coba @emilnashar perhatikan apa yg telah dilakukan oleh @asgharali dgn model beli vote, dia tidak mau tau seberapa baik kontennya dan malah ia hanya gunakan satu #tag saja. Smoga @emil paham.
Saya paham insyaallah pak, kalau seperti @asgharali brrt tidak ada artinya ada postingan yang baik dan tidak..... Tujuan hanya satu memperoleh vote terbayak. Bukan bgt pak???
Cerdas sekali @emilnashar, dan itu bs Emil terapkan jika Emil banyak uang dan mau jadi trader kripto silahkan. Krn konsekuensinya besar. Baiknya, membuat konten menarik dan memperkuat komunitas (investasi waktu) dan jika ada kemudahan finansial silahkan diikuti dgn investasi uang. Begitulah emil
Berarti konten menarik tanpa modal besar dan komunitas tidak ada artinya ya?
Thanks u pak @doktormuslem
Iya @emilnashar. Kurang lebih bgitu dgn melihat perkembangan platform steemit yg semakin menarik perhatian publik.
Sama-sama @emilnashar