You are viewing a single comment's thread from:
RE: Kenapa milih “bule”, apa mereka emang lebih baik daripada lokal? “Bule” atau Lokal, mana yang lebih OK?
Wah. Buku ini bisa jadi panduan untuk yang ingin kawin campur antar bangsa nih. Keren. Jadi punya cara pandang baru tentang itu.
Salam
Iya, soalnya banyak juga yang salah persepsi tuh dengan kehidupan di LN itu kayak apa, karena yang dilihat cuma dari film dan sinetron yang tentunya menampilkan yang keren2, para turis yang memang sengaja ingin memanjakan diri untuk sesaat dengan uang tabungan beberapa tahun hasil mengencangkan ikat pinggang erat-erat LOL, atau selain itu liatnya ke para ekspatriat yang kerja di perusahaan multinasional di indonesia, dimana biaya hidup ditanggung kantor, ggajinya utuh, berupa dolar pula sementara makenya di indonesia wkwkwkkw.
Jelas aja bisa jadi nyonyah, punya pembantu...disini, yang di indonesianya anak mama manja sekalipun begitu pindah disini kebanyakan pada berubah jadi "Inem" wkwkwkwkwk.
Bule2 di Aceh yang singgah ke Sabang,banyak juga yang menikah dengan cewek lokal. Pindah agama ke Islam, tinggal di kampung dan berbaur dengan orang Aceh kebanyakan. Yang kerennya, di kampung saya itu, mereka menghasilkan anak yang 'eropa' banget, tapi ngomongnya bahasa aceh tulen. Fasih betul misalnya ketika ia memaki dalam bahsa Aceh.
Ini mungkin contoh bule yang berhasil masuk dan berasimilasi dengan budaya lokal Aceh yang kental Islam.
Salam dari Aceh yang damai.