You are viewing a single comment's thread from:
RE: Sahabat Baduy, Menyisir Kaki Gunung Kendeng Baduy Dalam
Belum pernah sampai ke Baduy. Dulu pernah pingin ke sana aku mbak Anna. Tapi ga jadi-jadi. Sebab kawan-kawan di Tangsel (KSI Tangsel) waktu itu pada gak bisa. Hahahahaa
Ayo bikin planning lagi ke sana, menarik kayaknya...
Iya bang @beladro berkunjung dan bersilaturahmi dengan Urang Kanekes atau Orang Baduy ini asyik. Pastinya mendapatkan pengalaman yang keren dan unik. Ayo , bisa diplaning. Tapi kalau yang sudah berumur sepertinya tidak akan kuat mendaki tebing-tebing curam.
Berkunjunglah ke sana Pilo akan dimanjakan dengan pemandangan yang indah. Dari hutan yang masih perawan dan belum tersentuh tangan jahil manusia. Banyak lokasi cantik yang bisa diabadikan melalui kamera. Tapi di sana ketat sekali peraturan adatnya. Ada batas wilayah yang kita sama sekali tidak boleh lagi menggunakan peralatan elektronik sebelum memasuki kawasan baduy dalam. Kalau sekarang Ana juga gak yakin masih mampu mendaki tebing-tebing curam sebelum sampai ke lokasi pemukiman Baduy Dalam di Cibeo. Tenaga sudah mulai menurun. Masyarakatnya asyik dan baik-baik. Yang berinteraksi dengan kami waktu itu kebanyakan cowoknya
Kalau perempuannya mereka hanya di dalam rumah dan pas waktu pagi setelah rapih di dapur mereka langsung ke kebun mereka . Cowoknya banyak yang ganteng lo Pilo. Seperti orang Jepang. Ada beberapa cowok Baduy Dalam yang sering datang di kementerian BUMN selain tetuahnya ayah Mursyid, seperti Asmin, orangnya keren dan bisa memainkan alat musik kecapi.