Kesuksesan kecil tapi bermakan besar
Kehidupan yang materialistik membuat banyak orang memandang kesuksesan dengan berapa banyak harta dan kekayaan yang didapat. Berapa kendaraan mewah, rumah dan perabotan yang dimiliki atau kesuksesan dengan menyekolahkan anak-anak keluar negeri.
Pola pikir ini menyebabkan orang akan berusaha keras dan bahakan ada yang melakukan dengan berbagai cara tanpa memendang kaidah agama atau norma lain yang ada. Keinginan menjadi pemilik harta banyak membuat banyak orang lupa esensi kesuksesan itu sendiri.
Kita tidak bisa memungkiri bahwa salah satu sisi kesuksesan adalah keberhasilan secara fisik. Namun, jangan lupa ada sisi spiritual yang tak kalah penting, atau bahkan bisa jadi merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan kita. Keberhasilan secara spiritual ini akan sangat menentukan sikap kita terhadap kehidupan yang kita jalani.
Untuk itu maka kita perlu memahami betapa pentingnya arti sukses sewcara spiritual
Keberhasilan Secara Spiritual
Keberhasilan bukanlah diukur dari seberapa tinggi pangkat, derajat dan harta yang berlimpah. Kesuksesan yang sejati adalah saat hidup kita merasa lebih tenang dan bisa menikmati hidup.kita bisa menikmati segalanya dengan penuh bahagia dan rasa cinta. Tentu saja bahagia dimaknai saat hati kita merasa tentram.
Jika hati kita tentram maka keadaan hidup sederhana tidak akan menghalangi orang untuk berbahagia.
Kesuksesan bisa dilihat dari seberapa pencapaian diri secara batin untuk mengatasi nafsu serakah kita. Karena kita tahu setipa individu pasti memilki keinginan. Keinginann selalu tidak pernah terbatas. Jika kita sudah punya satu mobil maka keingnan berikutnya memiliki mobil generasi terbaru. Nafsu ini tidak akan pernah berhenti hingga kita mati, atau berhenti dan mengendalikan diri dengan rasa syukur.
Saya yakin di masa tanggap COVID 19 pernah mengalami masa yang getir. Tapi, sekarang kita bisa merasa sedikit lebih lega meski tak boleh lepas kendali dan menjadi penyebab penyebarannya.
Jika kita menilik peristiwa selama COVID tentu kita bisa melihat ada kesuksesan meski kita tahu banyak penurunan secara pendapatan. Ada hikmah besar saat kita menjadi pencintas COVID. Kita bisa terhindar dari kematian. Kita harus melihat semua ini dengan rasa syukur. Semua ini bentuk kesuksesan meski kecil, akan sangat bermakna.
Berkaca dari pengalamansayasaat mengelola usaha bimbingan belajar selama COVID 19 terasa benar ada nilai sukses yang saya alami, meski secara penghasilan terjadi penurunan yang tajam.
Saat awal pendemi kami memiliki siswa sekitar 10 dan hanya memberi pemasukan yang sedikit. Ini berlangsung berbulan-bulan karena semua orang serba susah. Ketakutan pergi keluar dialami oleh banyak orang. Bisa karena takut ketularan virus atau bahkan takut ada larangan dari pihak berwenang saat pembatasan berbagai kegiatan.
Saya mempunyai 3 guru. Dua guru masih lajang dan satu guru sudah beranak satu. Tentu saja ini sangat berat bagi pengeluaran kami. Kami harus tetap berkomitmen memberikan penghasilan kepada mereka. kami hanya berharap akan segera berakhir masa pandemi, ternyata keliru. Pandemi panjang terus berjalan.
Hingga bulan keempat salah satu guru menemui saya. Dia mengatakan untuk berhenti bekerja karena merasa tidak enak kalau datang ke tempat kerja malah tidak bekerja. Mereka minta saat nanti sudah normal mereka berangkat bekerja kembali. Mereka sadar bahwa keuangan kami masih belum cukup kuat dana secara moral mereka merasa tidak enak hati.
Dengan banyak pertimbangan dan perhitungan maka saya mengambil keputusan untuk mempekerjakan mereka paruh waktu. Jika selama ini mereka masuk 6 hari dalam seminggu maka mereka masuk 3 hari. Saya juga katakan selama kerja separuh gaji tidak diberikan secara utuh, melainkan separuh gaji.
Saya meminta agar mereka tetap masuk karena kalau tidak masuk justru akan memperlihatkan usaha kami telah tutup. Jika ada kegiatan maka akan terlihat bahwa kami menjalankan usaha meski tidak sepenuhnya berhasil.
Ini penting bagi kami untuk menciptakan image bahwa kami terus bekerja. Saya meyakinkan bahwa selama pandemi kita mungkin sangat menurun tapi harus tetap bertahan.
Tuhan tidak tidur
Beberapa bulan bekerja paruh waktu, saya kasihan melihat cerita tentang kehidupan keluarga yang tidak ada penghasilan selain dari mereka. hampir tiap malam saya terbangun dan memikirkan bagaimana caranya agar semua bisa berjalan dengan baik dan bisa kembali seperti semula.
Saya katakan dalam doa,"Ya Tuhan, aku yakin Engkau tidak tidur. Engkau melihat apa yang kami lakukan. Kami yakin Engkau akan membantu kami."
Setelah itu saya ambil keputusan untuk mempekerjakan mereka secara penuh kembali. Saya tidak khawatir kalau saya tidak sanggup membayar mereka.
Perlahan siswa bertambah meski sedikit. tambahan siswa ini juga menambah pemasukan. Namun, tetap saja menjelang tanggal penggajian kami khawatir kalau tidak cukup. Maka istri juga menawarkan tabungan untuk menutupi kalau sampai kurang.
Keyakinan Tuhan tidak tidur itu nyata. Setiap bulan akhirnya kami bisa terus menggaji mereka. Meski kadang kami sebagai pemilik harus mengesampingkan kebutuhan kami dulu.
Menurut saya, keberhasilan mengatasi hal seperti ini menajdi sangta berarti dalam kehidupan saya. Sekarang kami sudah bisa melewati masa-masa kritis secara usaha. Semoga keberhasilan ini akan terus bertambah dan membuat kami akan lebih banyak bersyukur.