Ketidakseimbangan Elektrolit Part 3 : Hiperkalemia
Salam sahabat stemian..
Bila postingan sebelumnya saya sedikit berbagi pengalaman tentang koreksi Hipokalemia, maka pada kesempatan kali ini saya akan berbagi sedikit pengetahuan tentang lawan dari hipokalemia yakni Hiperkalemia atau kelebihan kalium darah.
Hiperkalemia adalah kondisi dimana nilai kalium darah lebih dari 5,4 mmol/L yang didapatkan melalui pemeriksaan elektrolit. Hiperkalemia sendiri kebanyakan dapat disebabkan apabila ginjal tidak mampu mengeluarkan Kalium dengan baik melalui urine. Selain itu dapat juga disebabkan oleh karena trauma hebat seperti luka bakar dan hancurnya jaringan otot yang menyebabkan Kalium dilepaskan secara tiba-tiba dari dalam sel dengan jumlah yang besar.
Sama seperti Hipokalemia, Hiperkalemia juga mempunyai efek yang tidak baik bagi tubuh kita. Diantaranya yang paling fatal adalah terjadinya gangguan irama jantung hingga terjadinya henti jantung. Kadar Kalium di atas 7 mmol/L dapat menyebabkan fibrilasi ventrikel (VF) hingga berakibat cardiac arrest. Selain itu Hiperkalemia juga mempunyai gejala seperti sesak nafas dan mudah lelah.
Untuk mengatasi hal tersebut, kadar Kalium dalam darah harus diturunkan. Pasien dengan Hiperkalemia ringan harus menghindari makan makanan berkalium tinggi seperti Pisang, Kentang, Hati, dan Kacang-kacangan. Sedangkan terapi untuk menurunkan kadar Kalium darah derajat sedang hingga berat di antaranya dengan pemberian Diuretik agar Kalium lebih banyak dikeluarkan melalui urine. Pemberian Kalsium salah satunya dengan preparat Ca Gluconas juga dapat menyebabkan kadar Kalium darah menjadi turun. Ca Gluconas diberikan biasanya 1 gr (1 ampul) diencerkan dalam 20 cc NaCl 0,9% dan diberikan dengan disuntik perlahan (minimal 10 menit) atau pemberian melalui syringe pump selama 20 hingga 30 menit.
Ca Gluconas
Selain itu ada cara lain untuk menurunkan kadar Kalium darah yaitu dengan pemberian Glucose Insulin (GI) dengan cara seperti di bawah ini :
BB = berat badan pasien
insuline
Dextrose 40%
Glucose Insuline merupakan campuran dari Dextrose 40% ditambahkan dengan insulin hitungan 0,1 iu/kg BB pasien. Pemberian Glucose Insuline menyebabkan Kalium yang banyak berada di luar sel kembali ke dalam sel, tempat seharusnya Kalium berada sehingga nilai Kalium darah kembali menjadi normal. Pemberiannya biasanya melalui akses intravena melalui syringe pump dan diberikan dalam waktu minimal 30 menit sambil memantau EKG pasien.
Akan tetapi, bila cara di atas semuanya tidak efektif untuk menurunkan kadar Kalium darah, maka yang harus dilakukan untuk menyelamatkan pasien adalah Hemodialisa (cuci darah) sehingga Kalium darah kembali normal.
Salam perawat intensif..
Semoga bermanfaat..
Tq naza sudah berbagi... 👍
Sm2 kak @rikanurrizki...
Dari tidak mengerti jadi sedikit mengerti saya. mungkin beda profesi saja ya. Hehe salam sukses semoga jadi yang terdepan di antara yang lain. Good luck
Alhamdulillah setidaknya bisa saling berbagi ilmu..
Aamiinn.. Mkasi @rushlee...
Sama2 kak. Di tunggu episode yang akan datang kak
Sangat bermanfaat @nachazamulia
Alhamdulillah.. Makasi @rahmayn
Asyiik... Review ilmu kembali jadi fresh terus
Iya kk @sittishabir.. 😉
Wah keren bahasanya ngalir. Salam kenal kak
Alhamdulillah.. Makasi @bangrully.. Salam kenal kmbali..
Izin resteem ya sayangku
Sekalian yg hipokalemi juga
Thanks
Sip @bundaqubeki.. Makasi yaa..