Kita suku yang berbeda katanya
Assalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh, alhamdulillah pada kesempatan kali ini, saya akan mencoba kembali menceritakan sebuah tulisan yang menjadi pengalaman pribadi yang sangat membuat resah penulis sendiri dengan adanya membanggakan diri dengan membawa nama suku.
Suku yang di miliki dianggap sebagai jati diri dengan membanggakan bahwa sukunya lah yang menempati posisi klasifikasi sosial tertinggi. Sadar atau tidak sadar banyak di antara individu berpikir lahir dari suku yang memiliki bermacam jenis budaya merupakan kebanggaan tersendiri bagi mereka.
berpikir suku lain hanyalah suku yang beda kelas sosial, apa lagi banyak di antara kita merasa tanah yang bermayoritas kan suku terbanyak dialah suku yang memiliki wilayah dan wajib mengikuti budaya dan bahasa, namun pikiran ini haruslah dirubah karena Allah Swt saja tak ada membedakan manusia dari suku manakah mereka berasal, dan tak sepatut nya kita sebagai suku yang di ciptakan sombong dengan mengatasnamakan suku kitalah yang paling segalanya.
Sebagai regenerasi muda yang berpikir kritis berwawasan luas, kita haruslah menghormati dan menghargai perbedaan suku di daerah yang banyak perbedaan, dimana perbedaan membuat kita kaya dengan budaya negara ini, ibarat bungga ditaman kalau hanya berwarna putih saja takkan indah di pandang oleh mata, lain dengan bungga yang beraneka macam warna tumbuh di taman membuat satu keidahan tersendiri ketika dipandang, membuat filosopi adanya keindahan lewat penyatuan warna.
Luar biasa. Sesungguhnya kita adalah satu.
ibaratkan sebuah pelangi, kita hanya saja berbada warna akan tetapi kita saja tetap satu
Betul, perbedaan menjadi warna sesuguhnya menjadikan banyak cerita baru, wawasan baru disetiap suku yang ada didalam diri masing-masing