Beras Gayo yang hampir punah dan cerita yang tersembunyi

in #writing7 years ago

Bercerita tentang Gayo tidak terlepas dengan namanya kopi yang terkenal sampai mancanegara. Kopi Gayo yang kini menjadi primadona di sejumlah negara ini, semakin banyak peminatnya. Kopi gayo ini dijadikan komoditi bisnis yang paling di gemari akhir-ahir ini. Daya tarik kopi Gayo ini membuat masyarakat megelola kebun kopi dengan kuliatas terbaik dengan metode yang berbeda-beda.
Terlepas dari cerita kopi Gayo di atas, penulis mencoba mengangkat cerita tentang padi Gayo yang dulu terkenal dengan rasanya yang has dan memiliki filosopi yang kini semakin terkikis oleh jaman bahkan hampir punah.
Dulu sebelum kopi menjadi komoditi utama di Gayo ladang pertanian padi adalah komoditi utama yang memenuhi ladang pertanian di Gayo. Disetiap kampung (desa) bisa detemukan keben tempat penyimpan padi yang ada di setiap rumah masyarakat. Banyaknya panen padi setiap tahunya, membuat halaman rumah masyarakat dipenuhi padi yang di jemur. Bahkan ada tradisi setiap memasuki pasca panen masyarakat beramai-ramai membuat seladang sebagai tempat menumpuk padi sementara, yang biasa di buat di dekat lahan padi. Dimana seladang hanya tempat penyimpan sementara sebelum di masukan ke keben. Rasa yang khas dari padi yang ada di Gayo membuat padi menjadi primadona di luar Gayo itu sendiri, Salah satunya beras Kebayaken yang terletak di Takengon, Aceh Tengah.
Beralih dari padi Gayo penulis ingin membongkar kenapa lahan padi berubah fungsi menjadi lahan kopi.
Penulis sendiri bermaksud membuat suatu pandagan kedepan, dengan bahasa sederhana, sesuatu yang tersembunyi dari jayanya kopi yang ada di Gayo. Pernahkah kita berpikir apa yang membuat kopi begitu dikenal dunia, katanya rasa dan kualitasnya yang membuat harga kopi Gayo begitu mahal di pasar Internasional. Penulis sendiri berpikir ini adalah salah satu cara menghilangan kebutuhan utama di Gayo yaitu padi sebagai kebutuhan utama masyarakat. Mereka sengaja membuat kualitas kopi Gayo ini menjadi kualitas nomor satu dengan harga yang mahal. Cara sederhana ini, membuat masyarakat Gayo tergiur menanam kopi dan mengantikan lahan padi yang kini jarang terlihat. Dengan cara menaikan harga kopi dengan alasan kualitas dan rasa yang has, cara ini yang akan menjadi senjata utama yang membuat kesensaraan masyarakat Gayo kedepannya, dimana akan ada waktunya pasar kopi akan turun dan membuat pendapatan dan pekerjaan tidak seimbang, yang pada ujungnya membuat krisis ekonomi di Gayo. Jika harga kopi melemah, yakinkah kita mampu membeli kebutuhan sehari-hari terutama beras yang kedepannya semakin mahal. Kalau saja harga kopi tak semahal pada masa saat ini, apakah kita bisa membuat olahan makanan dari kopi yang kita tau kopi kebanyakan di olah menjadi minuman. Beras adalah kebutuhan utama dari nenek moyang yang megenyangkan dan menyehatkan.
Dimasa sekarang kita boleh dan patut berbangga diri dengan kopi Gayo dengan harga yang mahal, apakah kita bisa menjamin dengan kehidupan kedepan hidup serba ekonomi, yang pastinya secara perlahan-lahan padi akan menjadi kenagan bagi masyarakat Gayo yang dulunya adalah komoditi utama yang paling penting. Penulis berpikir dengan pola berpikir kritis yang membuat kesadaran atas fenomena yang di angap benar namun salah.
Penulis tidak bermaksud memaksa pembaca percaya atau tidak percaya dengan tulisan ini, setiap manusia punya hak dengan cara pikirnya, penulis hanya mencoba memberi gambaran yang penulis pikirkan, ambil positif dari tulisan ini jika ada hal yang negatif pembaca bisa membuat kritiikan atau dengan membuat tulisan versi baru membantah tulisan ini, terima kasih .

Coin Marketplace

STEEM 0.29
TRX 0.21
JST 0.039
BTC 97652.91
ETH 3729.32
SBD 3.91