Writing #8 : BUDAYA KOLEKTIVISTIK DAN INDIVIDUALISTIK

in #writing7 years ago

Dokumen pribadi

Tulisan ini merupakan rangkuman dari slide Komunikasi AntarBudaya (pasca mid) karya Inon Beydha., Ph.D, yang kemudian dilengkapi dengan buku Komunikasi Lintas Budaya karya Larry A. Samovar, dkk tahun 2010, terbitan Salemba Humanika, Jakarta. Berikut rangkumannya:

Budaya kolektivistik menekankan komunitas, kolaborasi, minat, harmoni, tradisi, fasilitas umum, dan mempertahankan harga diri. Budaya individualistik menekankan hak dan kewajiban pribadi, privasi, menyatakan pendapat pribadi, kebebasan, inovasi dan ekspresi diri (Andersen dalam Samovar dkk, 2010: 237). Dalam budaya individualistik, tujuan pribadi menjadi prioritas dibandingkan kesetiaan terhadap kelompok, seperti keluarga atau majikan. Kesetiaan seorang individualis terhadap suatu kelompok sangat kecil (Goleman dalam Samovar dkk, 2010: 237).

Contoh untuk budaya individualistik adalah budaya pindah-pindah pekerjaan di Amerika Serikat, yang menunjukkan mereka tidak loyal dan lebih berorientasi pada tujuan pribadi, profit misalnya. Atau di Amerika Serikat, “orang berorientasi pada tujuan pribadi untuk sukses; mereka merasa bahwa hubungan dan keanggotaan kelompok menghalangi pencapaian tujuan ini (Samovar dkk, 2010: 382).

Sementara, kolektivisme berarti penekanan terhadap a) mendahulukan pandangan, kebutuhan dan tujuan kelompok dibandingkan diri sendiri; b) norma dan kewajiban sosial ditentukan oleh kelompok; c) kepercayaan yang dianut dalam kelompok; dan d) kesediaan untuk bekerjasama dengan anggota kelompok (Triandis dalam Samovar dkk, 2010: 239).

Komunikasi Implisit dan Eksplisit

Konteks budaya tinggi menggunakan gaya komunikasi implisit, dimana pesan yang disampaikan bersifat tersirat atau tidak langsung. Negara-negara yang menganut konteks budaya ini adalah Jepang, Arab, Amerika Latin, Italia dan semacamnya, walaupun tidak dapat digeneralisasikan. Sementara, konteks budaya rendah menggunakan gaya komunikasi eksplisit, dimana pesan yang disampaikan bersifat tersurat atau langsung. Negara-negara yang menganut konteks budaya ini adalah Inggris, Perancis, Amerika Utara, Skadinavia, Jerman, Swiss dan semacamnya, walaupun tidak dapat digeneralisasikan.


Labels: Diurnari

Khairullah Bin Mustafa on Blogspot