Mencermati Penulisan Berita Bagian I (oleh Rondang Pasaribu) - Observing News Writing Technique Part I (by Rondang Pasaribu)
Catatan : Makalah ini adalah materi pelatihan jurnalistik pada masa saya masih berstatus mahasiswa sekitar tahun 2002. Pada saat itu saya adalah salah satu reporter tabloid kampus. Saya mengetik ulang materi yang dibuat oleh Rondang Pasaribu yang merupakan salah satu jurnalis yang dihormati oleh media-media di Indonesia
Bahasa Indonesia
Bagian Pertama
Mencermati peristiwa diberitakan dengan tujuan agar khalayak memperoleh pengetahuan yang memadai tentang apa yang telah, sedang dan akan terjadi. Pengetahuan itu diasumsika berguna bagi khalayak, langsung atau tidak langsung.
Berita sebagai informasi menjadi pengetahuan yang bermanfaat langsung bagi khalayak apabila informasi itu memungkinkan yang bersangkutan untuk segera bertindak atau bersikap, mengingat peristiwa itu menimbulkan dampak langsung bagi kehidupan khalayak. Sebagai contoh, berita kenaikan uang kuliah mulai besok, secara langsung membantu mahasiswa untuk memutuskan apakah akan terus kuliah atau cuti untuk sementara
Berita sebagai informasi menjadi pengetahuan yang bermanfaat tak langsung bagi khalayak, apabila informasi itutidak menimbulkan dampak langsung terhadap kehidupan khalayak dan karena itu lebih berfungsi untuk memperkaya pengetahuan khalayak pada saat sekarang. Sedang secara praktis, pengetahuan tersebut mungkin baru dapat dipetik manfaatnya masa mendatang. Sebagai contoh, berita tentang penemuan baru obat penyakit tertentu, bagi khalayak yang tidak menderita penyakit tersebut hanya berguna sebagai informasi yang memperkaya pengetahuan. Manfaatnya baru terasa kalau kelak yang bersangkutan mengidap penyakit dimaksud. Atau berita yang menginformasikan tindakan yang tak diharapkan dari seseorang dalam menghadapi suatu keadaan sehingga menimbulkan kesan konyol, hanya bermanfaat sebagai pengetahuan yang memperkaya batin, sehingga kelak yang bersangkutan dapat menghindari kekonyolan serupa.
Secara garis besar, suatu peristiwa diberitakan berdasarkan sejumlah kriteria, yang disebut kriteria layak berita.
Significance.
Informasi tentang suatu peristiwa yang perlu sesegera mungkin diketahui oleh pembaca, baik karena ada kepentingan langsung pembaca maupun karena dampak yang mungkin timbul terhadap pembaca.Magnitude.
Informasi tentang suatu peristiwa yang menyangkut angka/ jumlah besar, sementara angka/ jumlah besar itu selain menarik juga bisa berkaitan langsung terhadap kepentingan pembacaTimeliness
Informasi tentang suatu peristiwa yang baru terjadi, atau segi lain yang baru saja diketahui tentang suatu peristiwa- Proximity.
Informasi tentang suatu peristiwa yang lokasi kejadian dekat terhadap pembaca, atau dampak peristiwa itu akan sampai ke lokasi pembaca, atau sesuatu yang sangat dikenal pembaca.
- Prominence
Informasi tentang tokoh atau sesuatu yang sangat tenar bagi pembaca
- Human Interest.
Informasi yang dapat menyentuh batin pembaca, yaitu unsur manusiawi.
Significance.
Information about an event that needs to be read as soon as possible, either because there is a direct interest of the reader as well as the impact that may arise on the reader.Magnitude.
Information about an event involving numbers / large numbers, while the number / amount in addition to interesting can also be directly related to the interests of the readerTimeliness
Information about a recent event, or another newly-discovered aspect of an event- Proximity.
Information about an event that the location of the event is close to the reader, or the impact of the event will reach the reader's location, or something very familiar to the reader.
- Prominence
Information about the character or something that is very popular for the reader
- Human Interest.
Information that can touch the inner reader, the human element.
Sudah tentu kriteria tersebut dapat dipertimbangkan lebih jauh. Namun keenam kriteria tersebut cukup memadai sebagai dasar untuk mempertimbangkan apakah suatu peristiwa layak diberitakan atau tidak. Karena itu kriteria layak berita untuk setiap media massa berbeda-beda, tergantung orientasi masing-masing, yang dikembangkan berdasarkan keenam kriteria tersebut di atas. Ada yang menetapkan peristiwa yang layak diberitakan harus mengandung konflik, drama atau tragedi maupun komedi, karena konflik dan sebagainya itu menarik perhatian.
Bersambung ke bagian kedua....
In English Language
Note: This paper is a journalistic training material when I was a student around 2002. At that time I was one of the campus tabloid reporters. I retype the material made by Rondang Pasaribu who is one of the journalists who are respected by the media in Indonesia
English Version
Part One
Observe the events reported with the aim that the audience gain sufficient knowledge of what has been, is and will happen. That knowledge is assumed to be useful to the public, directly or indirectly.
News as information becomes a direct beneficial knowledge for audiences if the information allows the person concerned to act immediately or behave, given that the event has a direct impact on the lives of audiences. For example, tuition fees rise tomorrow, directly helping students decide whether to continue studying or on leave for a while
News as information becomes indirectly useful to the audience, if the information does not have a direct impact on the lives of the audience and therefore serves more to enrich the knowledge of the audience in the present. Practically, the knowledge may only be reap the benefits of the future. For example, news about new discovery of certain disease drugs, for audiences who do not suffer from the disease is only useful as information that enriches knowledge. The benefits are felt when the disease is concerned. Or news that informs the unexpected actions of a person in the face of a situation that gives the impression of ridiculous, only useful as knowledge enrich the mind, so that in the future can avoid the same folly.
Broadly speaking, an event is preached based on a number of criteria, called criteria worthy of news.
Of course these criteria can be considered further. But these six criteria are sufficient as a basis for considering whether an event is worthy of being reported or not. Therefore the news worthy criteria for each mass media vary, depending on their respective orientations, developed based on the six criteria mentioned above. Someone set a newsworthy event must contain conflict, drama or tragedy or comedy, because the conflict and so it attracts attention.
To be continued Part two....
Great writing tips my friend :)
Thank you my friend ! :)
Materi yang menarik @happyphoenix. Saya sering menyampaikan materi ini dalam pelatihan jurnalistik di kampus. Terima kasih sudah memposting kembali.
Sama2 Mas, saya mengetik ulang supaya kalau materinya hilang masih bisa saya cari di blockhain steemit, semoga ini bermanfaat bagi banyak orang. Terima kasih! :)
That's right, the message should be interesting and intriguing to interest the reader.
Indeed, I agree with you! :)
menarik dan edukatif terima ksih telah berbagi @happyphoenix :D
Sama2 :)
simak nih :))
Makasih, bahasanya agak terlalu formal, maklum beliau adalah jurnalist senior yang melahirkan wartawan2 muda era awal tahun 2000 an. :)
awesome,gak apa2 yang penting masih bisa kita mengerti :D
Terima kasih banyak, saya akan pelajari