Pembagian Masker Gratis
“Nek. Besok aku libur ya?” tanyaku pada wanita yang telah berumur 98 tahun dan masih sehat pada hari Sabtu, saat beliau tengah membaca Koran di pagi hari.
“Lo, kog tiba-tiba minta izin libur? Bukannya dua hari yang lalu kamu bilang, minggu ini tidak mau keluar karena tidak ada acara.
“Ia, Nek. Aku mau bantu membagi-bagikan masker gratis kepada teman-teman di Taiwan,” jawabku menjelaskan.
Memang beberapa hari lalu, saat beliau bertanya padaku perihal libur aku menjawab tidak keluar. Namun, karena ada pembagian masker gratis yang dilakukan oleh ACT, MDMC yang juga bekerja sama PCIM Taiwan dan LazisMu Taiwan, aku minta izin mendadak.
Kucari kesempatan yang baik terlebih dahulu, dimana saat ini tengah santai dan membaca koran.Moody nenek lebih ramah jika beliau sedang melakukan kegemaran, sama seperti aku. Membaca.
“Etty, kalau kamu libur harus jaga diri ya. Jangan sembarangan bicara dengan orang tidak dikenal, mencuci tangan saat ke kamar mandi, jika perlu kamu harus bawa sabun sendiri. dan menjaga jarak dengan seseorang yang sepertinya tidak enak badan: batuk, pilek, bersin, dan tanda-tanda mencurigkan lainnya. Kamu juga harus pakai masker!”
Begituah nenek, yang kerap menganggapku sebagai anak kecil dan harus dinasehari secara detail. Beliau seperti nenekku sediri dalam hal ini. Ketika aku datang untuk menjaganya, maka tugas ia pun bertaanggungjawab sepenuhnya atas kesehatan dan keselamatanku.
“Ach nenek, aku sungguh teharu dengan semua nya,” batinku lirih.
**
“Jadi, Nek. Aku boleh liburkah?” tanyaku memastikan.
“Ia, boleh. Namun jangan pulang terlalu malam dan hari-hati di luar.”
**
Tibalah hari Minggu, meskipun cuaca dingin dena renai gerimis tak menyurutkan semangat kami untuk membagikan masker yang diamanahkan untuk warga negara Indonesia di Taiwan. Hari ini kami mengambl lokasi di seputar Taipei Main Stastion, tempat familiar bagi rekan-rekan pekerja migran.
Terangkai berbagai cerita saat kebersamaan, Mba Dyah yang haru jatuh hari beliau tinggal di daerah pengunungan dengan jalanan basah, karena diguyur hujan semalam. Namun masih sempat memasak makanan untuk kamu sarapan, iseng-iseng kates yang “super hot”.
Sist Dewy, yang tanpa senginjak menginjak “jebakan tikus” yang tengah dipasang di samping wasatafel cuci piring.
Bu Yuniar Yang rela seharian menemani kebersamaan kami. Dan terima ksih untuk Mba Wiwik, yang sebenarnya tidak jadwal libur, tetapi menyempatkan diri untuk membantu, serta mengantarkanku yang selalu lupa arah ke kantor IPIT. Serta Mba Santy, sahabat luar biasa yang selalu memberikan inspirasi untuk belajar bisnis.[]
Taipei, 16 Februari 20120
Semoga di sana selalu diberikan kesehatan ya Mbak. Amin
Amiinnn ya Allah,
Terima kasih atas doanya sist @anggreklesrari.
Sejauh ini belum ada WNI yg terinfeksi. Semoga selalu dalam lindungan Allah.
Ada 28 penduduk lokal sdh terpapar dan seorang meninggal dunia