Hanya Menulis Yang Masih Ada

in #writing7 years ago (edited)

IMG_20180204_004403.jpg

Kesannya terlalu mendramatisasi. Tapi begitulah kenyataannya. Dalam tahun-tahun belakangan ini. Perlahan-lahan yang lainnya terhapuskan. Disengaja maupun tidak.

Dulu. Ya, dulu. Walaupun tidak sampai puluhan tahun lalu. Pernah menjadi penyiar radio. Pernah jadi graphics designer, pernah jadi backpacker, bahkan pernah jadi trainer.

IMG_20180204_004225.jpg

Tapi sekarang semuanya sudah jadi kenangan. Ga jauh beda dengan foto-foto yang setelah dijepret lalu disimpan dengan baik. Menarik untuk dikenang, tapi seringnya terlupakan.

Yang masih tersisa hanya menulis. Awalnya status Facebook, Twitter, ataupun Instagram. Lalu ngeBlog. Dan sekarang Steemit. Masih nulis cerpen yang selalu dikirim ke koran besar. (Dan sudah lama belum diterima 😅). Masih juga diam-diam mengejar impian jadi novelis.

Kenapa menulis? Padahal blog sepi visitor, status sosmed, rata-rata aja. Instagram juga begitu. Steemit ga jauh beda, sepi. Naskah? Belum ada yg terbit.

Jujur, menulis ini bukan demi popularitas. Menulis adalah pilihan untuk melepaskan keluar kata-kata yang menumpuk. Ide-ide yang berputar dalam benak. Menulis juga jadi tempat mengikat gagasan, pendapat, bahkan imajinasi yang kadang melampaui dunia nyata.

IMG_20180204_003618_HDR.jpg

Soal apakah ada apresiasi, atau hanya basa basi, atau tak ada yang vote, baiknya tak perlu jadi pikiran. Kalau popularitas adalah kunci kebahagiaan, kencingi saja pintu masjid. Dijamin terkenal.

Menulis memang bisa jadi jalan rezeki. Tapi jangan jadikan itu sebagai tujuan hidup, hingga kita lupa, rezeki itu bukan urusan kita. Allah pasti sediakan.

Seperti juga di steemit ini. Kalau menulis karena fokusnya duit. Dijamin, sebentar akan lelah. Menulislah karena ingin menulis, soal vote jadikan itu sebagai bonus.

Menulis terus, kurator akan datang pada waktunya.

Sort:  

Menulislah sampai rembulan bersinar lagi...

Terungkap, ternyata bang Ariel adalah penggemar Mansyur. S 😄

Bertus bnget bang, sangat bermanfaat hahahhaa

Hahahaha cit lah 😅

Menulis teruuuus sampai...

Sampai redeem hahahahaha

Buahahaha...

Menulis ini juga menjadikan Bang Sayid motivator, ilustrator, designer, tetap jadi Bang Sayid yang menginspirasii.. Ecieeee..haha

Cieeee hahahaha makasih Aini.

Menulislah karena kamu ingin menulis bukan karena mengharap vote

Aiih ada dokter cantik. Follow aahh

Sepakat, terjajah sama vote akhirnya malah ga semangat nulis

Tapi gambar abang gak kalah keren.. Baguss...

Terima kasih pak Tino Sidin eh pak Ferhat

Setujuuu. Klw menulis hnya utk tujuan materi gk akan bertahan lama. Tp jika hobi, dia akan abadi.

Begitulah. Pun katanya menulis itu memperpanjang usia. Kita masih tetap 'ada' walupun sudah tiada.

Yups, benar banget bg. Menulis saja lah, urusan ini dan itu belakangan, karena suatu saat pasti punya kejutan dari apa yang kita tulis.

Sepakat. (sambil lirik angka 47 di samping nama Yell)

Sangat setuju dengan ini! --> Menulis adalah pilihan untuk melepaskan keluar kata-kata yang menumpuk. Ide-ide yang berputar dalam benak. Menulis juga jadi tempat mengikat gagasan, pendapat, bahkan imajinasi yang kadang melampaui dunia nyata.

Love those!

Makasih kak, semoga kita bisa mewariskan tulisan yang berguna, punya nilai ga hanya sebatas steem aja. Biar bertahan lebih dari tujuh hari :)

Coin Marketplace

STEEM 0.15
TRX 0.16
JST 0.028
BTC 67684.16
ETH 2412.87
USDT 1.00
SBD 2.33