Berhentilah Ikut Campur Kehidupan Orang Lain
Sudah hidup tidak berlimpah kemewahan. Menjadi bahagia pun dipersulit. Begitulah. Ini jaman edan, ketika banyak yang percaya pada kalimat aneh.
Kalau bisa dibuat lebih sulit, untuk apa dipermudah.
Kalimat yang mungkin lahir dari feodalisme warisan penjajah. Ratusan tahun wilayah indah yang kelak menjadi negara kita ini, dijajah. Dan sangat mungkin ada sikap yang terserap dan terbawa melintasi generasi.
Satu diantaranya, sikap merasa lebih tinggi dan lebih paham. Tidak selalunya mengenai hal-hal besar, yang mengguncang peradaban, memengaruhi keadilan sosial, atau terkait kesejahteraan yang merata bagi seluruh anak bangsa. Tidak. Seringkali malah mengenai hal-hal kecil yang sebenarnya sangat pribadi.
Buku yang dibaca. Makanan kesukaan. Cara minum kopi yang disenangi. Dan banyak lagi.
Contoh. Pasti pernah kita berjumpa teman yang dengan sinis merendahkan, saat kita memesan kopi Robusta hitam pekat dengan gula.
"Ngopi jaman begini masih pakai gula?" Komentar yang bisa berlanjut dengan kuliah enam SKS, mengenai pesona Arabica dan citarasa yang melegenda. Sebelumnya, dia akan memesan kopi 'berkelas'.
"Arabica Gayo, natural, V60 ya."
Source pixabay.com
Hal yang sering dilupakan, soal kebahagiaan ketika ngopi itu bukan sebatas secangkir kopi pilihan yang mahal.
Bahagia yang dirasakan, saat menikmati segelas kopi kampung, yang manis dengan tambahan gula hingga nyaris melebihi batas gula mingguan, itu adalah soal perasaan hati. Bahagia yang muncul karena menyesap kopi yang disukai. Karena sukanya begitu, bukan soal mahal atau murah. Hanya karena itu hal yang disukai. Titik.
Dan kebahagiaan itu jadi terganggu, karena orang lain memaksakan standar bahagianya pada kita. Padahal kalau bicara kopi, setiap orang punya kesukaan masing-masing. Entah itu kopi sachet atau kopi seduh.
Memang betul, ada standar kualitas. Memang betul ada berbagai parameter sehingga kopi bisa dibagi-bagi kelasnya. Tapi soal suka tidak suka, itu perkara pribadi.
Jadi berhentilah menjajah kebahagiaan orang lain. Berhentilah mengukur hal-hal pribadi orang lain dengan ukuran pribadi kita. Beberapa cangkir kopi, yang semeja tapi berbeda rasa dan cara olah, tidak akan memegaruhi kehidupan semua orang. Satu-satunya yang bisa membuat hal itu mengganggu kebahagiaan anda, hanya karena anda terlalu suka ikut campur kehidupan orang lain.
"Iya tuh, ikut campur aja. Saya post di medsos saya, eh dianya komentar macam-macam."
Ehm, itu hal berbeda sih. Postingan di sosmed, adalah sesuatu yang kita pajang untuk publik. Selama hanya berpendapat atau komentar 'beda' tapi masih pakai adab, ya harus diterima. Namanya juga dipajang di publik. Harus paham aturan main dunia medsos. Batasi dengan mengatur setingan pembaca, dan jangan sembarangan berteman entah dengan siapa-siapa. Atau, jangan post. Dijamin tidak akan ada perbedaan pendapat.
Kalau pun masih ada 'teman' yang suka ribut. Unfriend saja. Kalau dia marah, artinya belum cukup umur untuk bermedsos. Tidak tega, ya sabar kalau begitu.
Tapi ingat. Hal-hal pribadi kita, tetap terikat dengan aturan: agama, adab budaya, tata krama, dan hukum. Tidak semua hal bisa dilabeli dengan Hal Pribadi Dilarang Ikut Campur. Kecuali anda hidup di dunia sendiri. Planet sendiri. Dan hidup anda tidak bersentuhan dengan orang lain.
Jadi dengan menyesuaikan pada syarat dan ketentuan. Berhentilah menjajah kebahagiaan-kebahagiaan orang lain.
World of Photography
>Visit the website<
You have earned 6.50 XP for sharing your photo!
Daily photos: 1/2
Daily comments: 0/5
Multiplier: 1.30
Block time: 2018-05-10T00:59:51
Total XP: 176.20/200.00
Total Photos: 31
Total comments: 3
Total contest wins: 0
Follow: @photocontests
Join the Discord channel: click!
Play and win SBD: @fairlotto
Daily Steem Statistics: @dailysteemreport
Learn how to program Steem-Python applications: @steempytutorials
Developed and sponsored by: @juliank
Setujuuu 😁😁😁 eeh ada typo di paragraf akhir. Hidup jadi hidul
Eh iya. 😅. Sudah diperbaiki, thanks @dyslexicmom
Standar itu seperti baju, beda badan beda ukuran... Nice post Bang...
Iya, Han. Reminder buat diri sendiri juga. Btw, ini hasil belajar di GIB. 😊
Cinta dan benci itu batasnya tipis, karena ia butuh memperhatikan lebih agar bisa menyandangnya
Puitis, nampak yg komen mantan anak muda seperti di film Catatan Si Boy.
Nyesal
Tanpa berniat ikut campur. Abg harus mengurangi konsumsi gula, biar sehat. Itu aja, jangan melawan. Terserah minum kopi apa yang penting bagi😁
Hahaha rusuh. 😅
Saya suka kalimat terakhirnya. Kesenangan kita sering didoktrin oleh orang lain biar ia senang, padahal kita tak senang. Btw.. Aku suka kopi free bang. Hahaha