Dosen University of Aceh

setelah pelantikan kabinet Aceh Merdeka pada pertengahan tahun 1977, Hasan Tiro membangun Kampus University of Aceh di Gunung Halimon. kuliah perdana dibentangkan pada selasa, 20 September 1977 yang diikuti oleh 50 anggota Aceh Merdeka. Materi kuliah meliputi administrasi masyarakat, hukum internasional, taktik berperang gerilya, sistem ekonomi, mahkamah internasional, seluk-beluk diplomasik, peran UNHCR, dan lain-lain.

mengapa perlu kuliah..?
bagi wali, pengikut adalah aset yang mesti diberikan asupan gizi pemikiran. Dalam situasi kampus darurat, mahasiswa yang beragam lulusan dari tidak tamat SD hingga tamat sarjana wajib mengikuti kuliah. Selama tiga mingggu, Hasan Tiro mentransfer ilmu yang diperolehnya dari bangku kuliah sejak sarjana, pasca sarjana, dan doktor yang diraihnya selama puluhan tahun di Amerika. kuliah itu berlangsung dari pagi hingga siang yang diadakan di balai-balai beratap plastik hitam. Pada sore, mahasiswa menulis rangkuman dan menyelesaikan tugas-tugas.

Saya mengajar merawat luka, kecelakaan, mengobati sakit perut dan lain-lain yang bersifat darurat. Saya menulis buku sejenis P3K untuk anggota. kami punya mesin stensilan di hutan ungkap Abu Doto.
selain Hasan Tiro yang memberi kuliah di University of Aceh yakni Teungku Ilyas Leube, dr.Muchtar Hasbi, dr.Zubir Mahmud, dr.Zaini Abdullah, dr. Husaini Hasan, ir. Teuku Asnawi, dan Amir Ishak.

Hasan Tiro mengupgrade pengikutnya dalam waktu kilat untuk memahami berbagai ilmu yang dibutuhkan dalam pergerakan. Walaupun disebut universitas, ini seperti kursus singkat dan pendidikan dasar untuk memberikan pencerahan kepada pengikutnya agar memiliki misi dan visi yang sama.

Wali Negara belajar pada sejarah dan peradaban Aceh yakni mengapa Aceh bisa berjaya? kuncinya karena jujur, amanat, setia, menghormati orang tua, menjunjung kebaikan dan kekurangan dipahami dengan ikhlas. ketika Hasan Tiro hendak mendirikan Aceh Merdeka, antara lain dia bersilaturrahmi dengan Abu Bereueh, Mr.jafruddin Prawiranegara (orangtua angkat hasan tiro di Yogyakarta, dan lain-lain.