mengejar berkah
KETIKA MENGEJAR BERKAH, ALLAH BERI GANTI LEBIH BERLIMPAH
Kalau Anda tanya sama saya, “Mas, masih ada gak to orang yang jalanin bisnisnya amanah?”
Di bawah ini adalah kisah nyata dari Mas Gufron Syarief. CEOnya HAUS! Indonesia.
Muda, guanteng, kreatif, cerdas dan jago bisnis.
Prinsip dia ketika bangun bisnis itu = nyenengin semua orang!
Tapi ya bener, orang-orang yang ada di sekitar dia beneran seneng sama dia. Mulai dari rekan sesama foundernya, tim-timnya, mitranya, sampai customernya, semua dibikin seneng sama dia.
Jadi awalnya Mas Gufron ini kuliah di Melbourne. Tapi waktu masih usia kuliah, dia gak tahu mau jadi apa.
Terus suatu hari (pas masih di Melbourne) dia ketemu sama temen kuliahnya yang jadi owner salah satu outlet ayam goreng tepung di Indonesia. Temennya ini berhasil bikin 70an outlet sampai punya peternakan sendiri.
Melihat temennya sukses, kok, kayaknya enak ya, bangun bisnis??
Gufron ikut-ikutanlah..
Udah bikin rencana segala macem, mau bikin apa. Gak sabar sampai Indonesia mau dieksekusi.
Eh, sampai di Indo, orang tuanya gak setuju.
“Kamu tuh tak kuliahin mahal jauh-jauh kok balik malah mau dagang!!!” begitu kira-kira kata ibunya.
Gufron malas lah akhirnya dinasehatin kayak gitu. Terus daripada ribut, dia ambil kerjaan jadi karyawan.
Bertahan cuma 3 tahun, orang tuanya malah kasian sama dia yang gak betah kerja sama orang.
“Yowes, kamu boleh dagang, tapi kamu harus jadi dosen!”. Kata orangtuanya.
Gini-gini Gufron nurut sekali sama orangtuanya. Terus dia beneran jadi dosen di salah satu universitas di
Bandung. Di sanalah dia ketemu sama Rex Marindo, ownernya Waroeng Upnormal.
Dia diajarin bisnis, dan akhirnya buka bisnis pertamanya, bisnis pabrik plastik recycle.
Buka bisnis pabrik recycle, tutup karena dia gak passion.
Buka bisnis warung makan, diusir sama pemilik karena rumahnya kena agunan sama yang sewain.
Buka bisnis rendang frozen, stop karena gak kuat dibayar mundur terus sama supermarket.
Dari bisnis terakhir, Mas Gufron bertekad gak mau ada hutang-hutangan di bisnisnya.
Dia mau bikin bisnis yang dia cari sendiri vendornya, dia yang quality control, dan dia yang jualin sendiri.
Sebelum HAUS!, Mas Gufron bikin Dino Donuts, jualan donat bentuk dinosaurus buat ngambil pasar anak-anak kecil. Untung sih, sampai 900 juta per bulan. Tapi gak kuat scale upnya.
Di sinilah awal perjalanan dia sama HAUS!
Lama-lama, Mas Gufron juga capek kerjain semua sendirian.
Suatu hari dia menghubungi salah satu temannya yang kerja di perusahaan susu yang mereknya terkenal di Indonesia.
“Bro, mau gak join sama gue bikin bisnis? Tapi lo harus resign dari kantor lo.”
Masalahnya, temennya ini sudah level manajerial, gajinya saja 70 juta lho.
Lha mosok mau sih diajakin bisnis yang bahkan keliatan hilalnya aja belum!
Tapi temennya ya mau! Ajaibnya Mas Gufron ini bisa bikin temennya yang terbiasa berkantor nyaman, keluar dari meja kerja ke ranah bisnis penuh tantangan.
Gak cuma dia, tapi Mas Gufron juga berhasil ngajak temennya buat tobat dari karyawan bank dan hijrah gabung ke HAUS! demi rezeki yang lebih amanah! Gilaaa gilaa. Power of trustnya kuat bwanget ini orang!
Setelah rencanain konsep dan lain-lain, Gufron dan teman-teman sesama foundernya membuka outlet pertama HAUS! di Kemanggisan, Jakarta Barat.
Dan tahu enggak?
Di antara semua bisnis minuman kekinian yang rame dimana-mana itu, Mas Gufron kasih harga 5000 saja untuk mengincar pasar C, karena dia melihat minuman kekinian pasar C belum punya market leader.
Selain itu, saya suka sama alasannya yang ini.
“Orang yang beli HAUS seharga 5 ribuan itu kebanyakan anak-anak yang biasa beli cappuccino cincau seharga sama. Tapi di HAUS, mereka bisa dapet harga yang sama dengan value setara kayak minuman di mal. Ini experience yang gak pernah mereka rasain, tapi di HAUS mereka bisa ikut merasakan itu.”
JLEBBB..
Saya cuma mikir satu, masih ada ya ternyata pebisnis yang mikirnya KEBERMANFAATAN kayak gini??
“Produk itu tidak abadi, ini cuma tentang waktu. Tapi gimana caranya saya bisa nempel dan adaptasi sama varian-varian minuman apapun yang sedang hits. Makanya saya namain HAUS! supaya bisa fleksibel sama jenis minuman apapun”.
Mas Gufron sungguh ikhlas, lepas, dan nyaman saja ngejalanin bisnisnya. Gak ngoyo, gak buta omset, gak cuan cuan tok visi misinya.
Punya kemitraan pun, mitranya sangat disejahterakan sama dia.
“Saya tidak mau untung duluan Mas, sedangkan mitra saya belum untung”, katanya.
Mas Gufron ini orangnya juga sangat kreatif dan cepet melek sama tren. Dia berani juga bikin marketing nyeleneh kayak kemarin bikin gerobak HAUS keliling. Sudah 7 tahun berdiri, sudah punya 150++ outlet, segede ini masih kreatif, masih semangat ngejalanin bisnisnya, bahkan ekspansi kemana-mana.
Mau tahu satu lagi yang bikin makin kagum sama Mas Gufron?
Beliau juga mengganti seluruh bahan baku dan memutuskan kerjasama brand yang terafiliasi dengan Isriwil!!
Sekarang bahan baku dan kualitasnya malah lebih enak menurut konsumennya.
Jadi gitu lho. Bisnis itu kalau jalaninnya udah pakai ibadah, mau dia jatuh sejatuh apapun, bangkitnya itu pasti lebih bagus lagi.
Ketika kamu kasih rezeki ke orang lain, Allah pasti akan melipatgandakan rezekimu.
Ketika kamu mengganti untuk sesuatu yang lebih baik, Allah akan ganti lagi dengan hal yang lebih besar.
Buktinya apa? HAUS stabil terus bisnisnya. Outletnya gak ada yang tutup. Investor rebutan naruh saham di dia. Timnya sejahtera semua. Semua tim doa yang baik-baik buat HAUS.
KEJAR KEBERKAHAN, MAKA AKAN DATANG KEBERLIMPAHAN!
Kalau Anda pengen mulai berwirausaha, atau bingung bisnis Anda stuck, saya sangat merekomendasikan untuk belajar sama Mas Gufron.
Kebetulan beliau mau sharing-sharing di event Road to Billionaire. Materi yang dia bawain bakal bagus banget ini, yakin.
Saya aja pengen ikutan.
Buat yang mau join,
klik link ini ya:
https://bit.ly/InfoRTBSaptuari
https://bit.ly/InfoRTBSaptuari
Ketemu Mas Gufron langsung nanti di sana… muantabb!!
Posted through the ECblog app (https://blog.etain.club)