Pengalaman Menangani Pengungsi Rohingya di Bireuen. Pengalaman Menangani Pengungsi Rohingya di Bireuen. Pengalaman Menangani Pengungsi Rohingya 2018 Silam.
Pengalaman Menangani Pengungsi Rohingya di Bireuen.
20 April 2018 silam, 79 Warga Muslim Etnis Rohingya, Myanmar terdampar di Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh - Indonesia, mereka ditemukan oleh para nelayan dilautan dengan kondisi memperhatikan. Kondisi boat atau perahu yang ditumpangi juga dalam keadaan tidak layak dan memadai dalam menampung kapasitas penumpang.
Puluhan warga Rohingya tersebut lalu didaratkan di laut pantai Kuala Raja Bireuen, dengan kondisi fisik yang memperhatikan, mereka langsung diberikan bantuan oleh masyarakat sekitar dan pemerintah daerah kabupaten Bireuen untuk pertolongan pertama. Berbagai bantuan terus mengalir dari berbagai pihak untuk warga Rohingya saat itu, bantuan sandang, pangan dan obat-obatan menjadi prioritas utama.
Dari puluhan warga Rohingya yang terdampar beberapa jiwa terpaksa dirawat di rumah sakit untuk sementara, hal ini dikarenakan mereka dalam kondisi dehidrasi atau lemas akibat tidak makan beberapa hari di lautan lepas. Dari 79 warga Rohingnya yang terdampar diantaranya 25 jiwa perempuan dan selebihnya anak-anak serta laki-laki.
Usai dari pantai tersebut mereka langsung dipindahkan ke kamp penampungan yang ditempatkan di Gedung SKB Bireuen, selama di penampungan mereka ditangani oleh pemerintah setempat dibantu oleh para relawan. Selama di penampungan, mereka mendapat bantuan dan perhatian dari berbagai pihak, mereka juga mendapatkan penangan khusus dari pemerintah dalam berbagai hal.
Lembaga yang ikut mengurus para pengungsi Rohingya itu, antara lain, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bireuen, serta Tenaga Kerja Sosial Kecamatan (TKSK), Palang Merah Indonesia (PMI), International Organization for Migration (IOM), perwakilan Imigrasi Kota Lhokseumawe, dan perwakilan dari sejumlah lembaga lainnya juga ambil bagian mengurus migran Rohingya yang berstatus pengungsi antarnegara (refugees) dan berbagai organisasi masyarakat lainnya.
Berbagai kebutuhan warga Rohingya dipersiapkan, mulai dari sandang, pangan, kesehatan, dan kebutuhan lainnya. Selama kamp penampungan mereka juga menjalankan kegiatan sehari-hari seperti biasanya, pendidikan, beribadah dan berolahraga adalah kegiatan yang biasanya setiap hari dilakukan, bahkan mereka juga ikut diberbagai kegiatan khusus yang dilakukan oleh para relawan selama di kamp penampungan.
Hari demi hari menghiasi perjalanan hidup puluhan warga Rohingya di kamp pengungsian, banyak hal yang dapat diambil selama mereka disana, bahkan beberapa para relawan sudah bisa memahami sedikit demi sedikit bahasa Rohingya, begitu juga sebaliknya mereka yang juga bisa memahami sedikit demi sedikit berbahasa Aceh dan Indonesia.
[WhereIn Android] (http://www.wherein.io)
🌹
[WhereIn Android] (http://www.wherein.io)
This post has been rewarded by the Steem Community Curation Project #wherein 我是谁?你又是谁?!我为什么会在这里?你加了cnsteem 没?!