Peringati 12 Tahun Damai Aceh, Masyarakat Geureudong Pase Larut Dalam Zikir
MBANG, Kabarpasee.com — Acara Refleksi 12 tahun Perdamaian Aceh (MoU Helsinki) dan Do’a Bersama untuk Syuhada Korban Konflik dan Tsunami Aceh, yang dilaksanakan oleh Pengurus Kecamatan Komite Nasional Pemuda Indonesia (PK-KNPI) Kecamatan Geureudong Pase berlangsung khidmat dan penuh haru.
Seluruh peserta yang hadir untuk memperingati momen bersejarah yang dipusatkan di Masjid Al-Anshar Mbang, Kecamatan Geureudong Pase, Aceh Utara sejak magrib hingga pukul 22.00 Wib, Selasa (15/08/2017) larut dalam renungan yang diiringi zikir.
Ketua PK-KNPI Kecamatan Geureudong Pase sekaligus Ketua Panitia Kegiatan, Adly Jailani mengatakan acara tersebut terlaksana atas kerjasama dengan berbagai pihak di Kecamatan Geureudong Pase seperti Komite Peralihan Aceh (KPA), Himpunan Mahasiswa Geureudong Pase (HIMAGEP), ASGARA, MUSPIKA Geureudong Pase dan elemen masyarakat lainnya.
“Kita mengajak masyarakat dan semua elemen yang ada di Kecamatan Geureudong Pase khususnya dan seluruh Aceh umumnya, untuk tidak pernah melupakan momen yang sangat bersejarah ini. Banyak hal yang telah dikorbankan oleh para pihak untuk mewujudkan perdamaian ini 12 tahun yang lalu”, kata Adly.
Menurutnya, jika ini tidak terus diperingati dan dikenang maka suatu saat akan banyak yang melupakannya, sehingga apa yang telah disepakati oleh para pihak juga akan dianggap angin lalu. MoU antara Pemerintah RI-GAM itu bukan hanya secarik kertas yang tidak memiliki arti. Banyak hal yang telah dikorbankan oleh para pihak untuk itu, termasuk marwah atau gengsi, tegas Adly.
Camat Geureudong Pase, Teuku Arahman Ansari mewakili Pemerintah dalam sambutannya mengapresiasi dan berterima kasih kepada PK-KNPI Kecamatan Geureudong Pase, yang telah menginisiasi terselenggaranya acara ini. Teuku Arahman juga sempat merunut sejarah konflik Aceh sejak perang dengan portugis hingga GAM, yang menurutnya harus dijadikan pelajaran untuk generasi Aceh dimasa yang akan datang.
Sementara itu dari kalangan GAM/KPA diwakili oleh Ibnu Hasyim atau akrab disapa Lambesoe untuk menyampaikan sambutan. Lambeusoe pun turut memuji langkah yang dilakukan oleh PK-KNPI Kecamatan Geureudong Pase, yang menurutnya merupakan sesuatu yang patut dicontoh oleh berbagai pihak di Aceh.
Lambeusoe sempat menceritakan kembali bagaimana pahitnya mereka berjuang di hutan semasa konflik dahulu. Ia berharap agar hal tersebut tidak kembali terulang sampai kapanpun.
Acara yang mengusung tema #MerawatDamai dan #MelawanLupa tersebut dihadiri lebih kurang 300 orang jamaah. Acara juga turut diisi dengan kegiatan wirid yasin, zikir, renungan, ceramah agama, pernyataan sikap para tokoh untuk penguatan perdamaian serta menyantuni 100-an anak yatim korban konflik dan umum.[]