Manusia Pra Modern dan Manusia Modern

in #travel7 years ago

image

Pendaki dan wisatawan, mereka menikmati alam dengan caranya sendiri. Melihat foto ini terlintas di pikiran saya tentang apa yang menjadi motif manusia modern meninggalkan lingkungan kesehariannya yang serba mudah, untuk kemudian pergi sejenak ke luar ruang yang jauh dari kata nyaman. Motif itu pastinya beragam. Tapi saya ingin nulis dari satu perspektif saja.


Berbeda dengan manusia pra-modern yang hidupnya beradaptasi dengan kondisi alam dan menggantungkan hidup dari alam, manusia modern menolak untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Sebaliknya mereka berusaha menyesuaikan lingkungannya dengan mereka. Jadilah mereka membangun kota, jalan, kendaraan, mesin, memasang jaringan listrik dan jaringan komunikasi, membangun sistem keuangan, untuk membuat hidupnya semakin mudah. Membangun dan terus membangun tanpa tahu kapan harus berhenti.

Semakin memperbaiki lingkungannya untuk membuat hidupnya lebih mudah, semakin rumit mereka membuatnya. Manusia modern pun mengkotak-kotakan waktu kedalam segmen yang dinamai detik, menit, jam, hari, minggu, bulan, tahun. Lalu terperangkap sendiri dalam segmen waktu yang mereka ciptakan. Kehidupan terasa cepat dan melelahkan karena dipaksa berlari dan terus berlari dalam perangkap waktu yang mereka buat. Dan terus berputar laksana hamster yang sedang berlari di roda larinya.

Manusia modern butuh ruang menepi sejenak dari kerumitan-kerumitan yang mereka ciptakan untuk mempermudah hidup mereka itu. Merindukan kehidupan yang simpel, sederhana, lepas sejenak dari perangkap-perangkap kemudahan dunia modern yang pada hakikatnya menyimpan banyak kerumitan pula. Mereka pergi keluar dunianya. Sebagian memilih kembali ke alam.

Alam yang hanya menyediakan kebutuhan secukupnya seakan menjawab subtansi yang mereka cari bahwa hidup tidak selalu butuh kecepatan dan keberlimpahan.

Alam hanya memberi secukupnya, tapi manusia modern yang lelah mendapat keberlimpahan spiritual darinya.

Alam menjadi ruang kontemplasi tempat mengisi energi untuk kembali lagi menghadapi hiruk pikuk dunia modern yang menjadi ruang kehidupan mereka saat ini.

Gunung Indonesia
@steem.eat

Coin Marketplace

STEEM 0.20
TRX 0.20
JST 0.034
BTC 89557.69
ETH 3064.76
USDT 1.00
SBD 2.96