Batu Gendang - Batu Keramat di Hutan Sabang (Jelajah Silampung)
Kami menyusuri hutan yang rindang. Di kiri dan kanan kami berdiri kokoh pohon besar khas hutan. Peluh membasahi tubuh kami. Dalam hati bertanya-tanya, apakah kami tersesat? Semakin lama hutan semakin lebat. Tanda-tanda jejak manusia mulai hilang. Inilah cerita perjalanan kami menyusuri hutan lindung iboih, Sabang menuju Batu Gendang yang di keramatkan.
Mencari Jalan Pintu Rimba Batu Gendang
Kali ini perjalanan kami sedikit berbeda. Biasanya kami menjelajahi pantai dengan pesona keindahannya. Tetapi kali perjalanan kami menuju hutan lindung, kawasan Iboih, pulau Weh, Aceh, Indonesia.
Dibalik pantai-pantainya yang indah, ternyata di pulau Weh, tersimpan cerita suatu tempat yang di keramatkan. Adalah Batu Gendang yang pada zaman dahulu disebut sebagai tempat berkumpulnya para wali. Itulah sebabnya jika ingin ke Batu Gendang hati harus bersih. Jika tidak, kita bisa tersesat dan tidak menemukan batu tersebut.
Disalah satu sudut jalan hutan lindung iboih kami mencari-cari lokasi tempat masuk menuju lokasi atau pintu rimba Batu Gendang. Sebenarnya salah seorang kawan kami beberapa tahun yang lalu pernah datang, tetapi ia mulai lupa. Padahal hanya dia seorang yang menjadi tumpuan sebagai memandu perjalanan ini. Mungkin jalan yang sudah berbeda sehingga ia mengalami kesulitan mencari lokasi jalan utama masuk hutan menuju Batu Gendang.
Akhirnya dengan sedikit ragu, kami masuk ke hutan Lindung. 10 menit pertama, hutan yang kami lalui masih belum lebat. Tetapi menit-menit berikutnya hutan semakin lebat dan banyak pohon besar yang kami temui. Saya sendiri cukup senang menyusuri hutan ini. Udara cukup sejuk dan mata tampak segar melihat hijaunya hutan.
Menyusuri Hutan Lindung Iboih
Hutan yang kami lewati mempunyai keindahan tersendiri. Berikut ini beberpapa gambar betapa indahnya hutan.
Pohon-pohon besar dan hutan lebat yang kami jumpai selama menyusuri hutan lindung Iboih, Sabang.
Beberapa kawan saya risau akan perjalanan ini. Apalagi kami menjumpai banyak jejak binatang Babi di kawasan hutan. Takut akan tersesat, kami mengutus salah satu kawan untuk berkeliling ke sekitar hutan untuk memastikan jalan yang kami lalui benar. Sedang kan saya dan yang lainnya duduk memantau dan menunggu informasi.
Nyaris saja kami putus asa, hingga akhirnya kami menemukan jalan jejak manusia yang mungkin akan membawa kami ke lokasi Batu Gendang.
Batu Gendang
Setelah melawan peluh, penat serta rasa was-was selama menyusuri hutajmn, akhirnya kami berhasil menemukan Batu Gendang.
Batu Gendang ini berupa kumpulan batu yang tersusun layaknya diatur menyerupai bangunan. Salah satu batu yang terletak dibagian bawah inilah yang disebut Batu Gendang. Batu gendang ini jika di pukul akan mengeluarkan suara berdengung seperti kita memukul gendang. Seolah-oleh dibagian dalam batu tersebut ada rongga kosong.
Di atas Batu Gendang, terdapat batu besar dengan bidang datar di atasnya. Jadi, menurut cerita di atas batu besar itulah para wali melakukan shalat.
Jadi, saat waktu shalat tiba Batu Gendang befungsi layaknya bedug lalu para wali shalat berjamaah di atas batu besar yang datar tadi.
Batu Gendang : Batu Keramat yang menurut cerita adalah tempat berkumpulnya para Wali.
Peluh masih membasahi tubuh kami. Kami berjalan menuju pulang. Akhirnya kami berhasil menemukan lokasi Batu Gendang. Jika tujuan kita baik, InsyaAllah kita akan di mudahkan. Tujuan kami bukan untuk hal-hal yang berbau syirik, tetapi untuk mengetahui jejak yang konon adalah tempat wali berkumpul. Jagalah hutan, jagalah alam, jagalah kisah untuk kebaikan.
"Lasaklah ... Sebanyak, Sebisa dan Sejauh Mungkin, Karena Hidup Bukan Diam di Satu Tempat"
Kaki Lasak : All About Travel, Photo & Food
Follow Me :
Steemit @kakilasak
Facebook Husaini Sani
Instagram kaki lasak ucok silampung
Whatsapp +6282166076131
i am following you. please follow me.
and give me some vote please.
Ok, tq :)
fotonya sangat alami sekali.dengan pepohonan yang sangat hijau menambah kan suasana naturalnya
Makasih udah mampir hehe
Mantap, perjalanan yanh sangat menarik dengan penuh cerita historisnya. Sukses terus @kakilasak. Salam lestari
Amin.. Makasih ya :)
Iya sama-sama bang @kakilasak. Salam hangat dari akun steemit saya, @agusmaulidar.
Tak tengok ya hehe
Iya bang @kakilasak, terimakasih. Horas mejuah-juah.
Menikmati perjalanan @kakilasak membuat kita seakan ikut dalam cerita ini. Saya rekomded bangets nih kepada @batuejourney dan @sulika yang ingin memposting perjalanannya.
Hehe makasih bgt bro @andrianhabibi :)
Abang ni jelajah aja saban hari, gag copot tu kakinya? 😁😁😁
Ga bg... Bisa bongkar pasang haha
deep in the jungle!
Hutannya masih asri, segar x tu pasti udaranya...
G didatangi monyet kalian bg?
Haha... Nyaris di datangi Babi :)
Sembari terdengar kicauan burung-burung nya, alamahmak... sodap kali kyknya tu
Lasaaaak kali 😎
Harus kita lestarikan, sebagai salah satu situs bersejarah peninggalan para wali. Kalau di jawa ada wali songo. Tiap hari banyak orang yang menziarahinya..