Menilik bangunan sejarah di Sabang ; Benteng Anoi Itam

Halo all Steemian friends..
Kali ini saya ingin berbagi cerita tentang salah satu destinasi traveling bersejarah di Sabang ; Benteng Anoi Itam.

Indonesia pernah di jajah oleh Jepang kira-kira selama 3,5 tahun tetapi penjajahan Jepang ini lebih kejam daripada penjajahan Belanda yang menjajah Indonesia dalam kurun waktu yang lama yaitu 3,5 abad.

Termasuk Aceh khususnya di Sabang. Menurut sejarah sejak 14 Juli 1942 Sabang menjadi markas Angkatan ke 9 Armada Expeditionary 1 Al Jepang, ini diperkuat juga dengan unit penjaga pantai, Perhubungan, Kapal Patroli Eiko Maruserta Kapal Perusak Murakumo dan Kapal Perusak Yugiri. Dari sini dapat dilihat betapa pentingnya posisi Pulau ini bagi jepang untuk menghadapi Sekutu di kawasan Samudera Hindia. dan selama kurun waktu 1942-1945 Sabang menjadi pangkalan Angkatan laut yang besar, Kekuatan Laut Jepang kerap singgah di Sabang, terutama untuk pengisian BBM, Logistik dan air. Namun pada 1 September 1945 Seluruh Armada Jepang di tarik dari Sabang, seiring dengan Operasi "Sunfish" yang di gelar sekutu menyerbu Sabang, dengan kekuatan 25 Kapal Perang nya, Penyerbuan ini dipimpin oleh Laksamana Walker.

Benteng Anoi Itam merupakan salah satu bukti sejarah keberadaan Jepang di Aceh. Lokasinya di kawasan Pantai Anoi Itam, sekitar 12 Km dari pusat Kota Sabang. Benteng ini terletak di sisi timur Sabang. Benteng ini dulunya adalah tempat penyimpanan senjata dan tempat berlindung bagi armada Jepang.

Di Benteng ini terdapat sebuah bangunan dengan menara bidik. Bangunan ini dibuat setengah ke dalam tanah dan hanya menyisakan menara bidik untuk mengintai musuh dari atas bukit. Di benteng ini juga masih terdapat meriam dengan panjang lebih dari 3 meter.

Dulunya meriam ini mengarah ke laut. Benteng ini salah satu benteng pertahanan Jepang di Nusantara.

Story Source ; 1, 2

Jika ingin menuju ke destinasi ini akses jalannya sangat bagus dan sepanjang jalan juga disuguhi pemandangan pantai dan laut yang indah. Dan bagi yang baru pertama kali dan traveling tanpa huide kesini jangan khawatir karena akses lokasi ini sudah bisa menggunakan GPS dan lebih seru bertanya dengan warga sekitar sekalian menyambung silaturahim kita juga bisa bertanya tentang sejarah tentang benteng ini.

Demikian cerita saya..
Mari traveling ke SABANG.

Jangan lupa di vote, komen atau resteem ya..

Salam semangat,
@amelyaaqiqie