Dari Bukan Tempat Wisata hingga Kontak Babi

Selamat sore teman-teman, mudah-mudahan dalam keadaan terbaik dalam menjalankan ibadah puasa. Sore ini saya akan sedikit bercerita tentang petualangan kecil kami ketika rihlah akhir tahun beberapa hari lalu sebelum datangnya bulan Ramadhan.

---

---

Ketika kami sampai di tempat pemandian, kami menemukan sebuah tulisan : "Lhok ugob bukan tempat wisata". Kami tak mengerti pada awalnya mengapa ada tulisan ini. Kami pun ngobrol-ngobrol ringan mendiskusikan tentang apa gerangan motif masyarakat tidak mengembangkan tempat ini menjadi destinasi wisata.

---

---

Ada yang bilang bahwa destinasi wisata identik dengan tempat maksiat. Mesum di sana - sini ataupun bercampur-baurnya mereka yang bukan muhrim ketika mandi-mandi berlangsung. Masyarakat kampung tidak ingin ketiban sial karena hal-hal negatif yang dilakukan oleh para pengunjung. Masuk akal juga saya pikir.

---

---

Kemudian sepertinya saya mendapatkan salah satu jawaban itu ketika menemukan banyak pamplet yang bertuliskan : "Awas ada kawat kontak babi". Mungkin juga alasannya karena warga sekitar tidak ingin kebunnya diganggu oleh siapa pun termasuk babi. Kami melihat kawat itu mengelilingi tepi dan sudut kebun. Ini menandakan bahwa memang di daerah tersebut banyak terdapat babi liar yang senantiasa merusak kebun mereka.

---

---

Kehadiran kami ke tempat itu pun bukan tanpa izin. Salah seorang ustazah menjadi inisiator dan telah meminta izin sebelumnya sebelum keberangkatan kami. Beliau meminta izin kepada tokoh dan pemuda setempat untuk berekreasi setengah hari saja. Warga pun memberi izin dengan mensyaratkan harus ada pembacaan doa bersama di sekitar tempat pemandian. It's okay, itu memang ritual harian kami.

---

---

Ketika kami menjalankan rihlah dengan juga memasak kambing sebanyak tiga ekor untuk dikari, kami juga mengundang beberapa tokoh masyarakat untuk mencicipi 'kambing guling' kami itu. Eh....kari kambing maksudnya. Tujuannya adalah agar masyarakat sekitar tahu bahwa kami yang datang ini bukanlah gambaran pengunjung yang patut dikhawatirkan. Kami adalah komunitas Cinta damai dan Cinta alam dari keluarga besar Pesantren Modern Misbahul Ulum (PMMU) Paloh.

---

---

Demikian teman-teman sekalian, mudah-mudahan bermanfaat dan menginspirasi. Salam KSI...