DEMI UN SISWA HARUS BERTARUH NYAWA
Ketika para murid SD Bantarpanjang di Cikeusal, Kabupaten Serang, saat jalani ujian nasional. Sebanyak 10 murid tampak was-was karena bangunan yang retak dan langit-langit sekolah yang bolong. Mereka harus bertaruh nyawa dibangunan yang nyaris ambruk tersebut.
Di sekolah ini sebetulnya ada tenda yang disediakan untuk kegiatan belajar-mengajar. Tenda disediakan oleh pihak sekolah dan bantuan kepolisian dari Polres Serang. Tapi, karena terpaksa dan untuk kenyamanan saat ujian.
Kepala Sekolah SDN Bantarpang Cicih Sri Asih sendiri cerita, saat belajar di hari biasa, memang bangunan sekolah kadang ada yang jatuh. Entah itu dari tembok yang retak atau dari langit-langit.
Pihak sekolah juga mengatakan, penggunaan sekolah nyaris ambruk ini hanya untuk pelaksanaan Ujian Nasional selama 3 hari. Mereka mengaku tidak berdaya dan bingung mau protes ke mana. Apalagi, informasinya bangunan sekolah masih dalam proses lelang di Pemkab Serang.
SD Bantarpanjang ini sendiri ada di tengah perkampungan daerah Cikeusal. Lokasinya sekitar 2 kilometer dari jalan utama. Tapi, sepanjang jalan ke lokasi SD ini juga sungguh memprihatinkan. Jalan sebagian besar tidak diaspal atau di beton.
Sekolah ini memiliki murid sebanyak 65 orang. Setelah melaksanakan Ujian Nasional 3 hari ke depan. Pada tanggal 9-12 seluruh murid ini juga akan mengadakan ujian akhir semester.
Sumber : Detik