(Cerita) : " Sebuah kisah "
Langit terlihat gelap tidak ada cahaya bintang.
Dari kaca jendela rumah, terlihat sepasang kekasih sedang asik bercanda, ( ntahlah apa yang mereka bicarakan ). mereka begitu menikmati suasana malam ini, ( mungkin dunia terasa milik berdua kali ya ) tanpa menghiraukan orang orang yang berlalu lalang di antara mereka,(dianggap angin lewat kayanya) .
Kalau lihat mereka jadi teringat seseorang yang pernah mengisi relung hati gue.
Mungkin ini kisah dari gue kali ya.
" Kisah ini bukanlah kisah tentang tawa dan canda, melainkan kisah bagaimana terbentuknya sebuah senyuman di atas luka.
bukan juga tentang kisah yang melegenda seperti kisah nya Romeo dan Juliet. ( Jiiaaahhh.. Romeo dan Juliet ) .
Mungkin bisa di bilang takdir. hihiii...
Next...!
" Aku peluk buku ini erat erat, sambil membuka lembaran demi lembaran kata yang sudah banyak aku goreskan.
serasa baru kemarin kita bertemu, tapi nyatanya satu tahun telah berlalu.
" Masih teringat jelas awal pertemuan kita, mungkin kamulah perempuan pertama yang meminta pertemanan, dan tanpa ragu aku menerimanya, ( sebenarnya kaget juga gue, tapi gue suka dengan cara dia yang spontan dan gak terlalu penting jaga imej ) .
Hari hari pun terus berlalu dan kita semakin dekat...( terpikir untuk jauh lebih serius ke depan) .
Tapi waktu'lah yang lebih kuat dari segalanya, ( mungkin takdir).
Aku masih ingat satu hal yang membuat jantung'ku berdebar....! " Senyuman'mu " yang pernah kamu berikan untuk'ku bukan untuk orang lain. Senyuman yang sederhana tapi mampu membuat mata yang memandang merasa spesial.
Maaf bukan maksud aku mau menggangu...
maaf bukan maksud aku mau mengungkit masa lalu...
maaf jika takdir memperkenankan kamu akan membaca cerita ini..
" Taukah kamu ? malam ini , saat ketika aku mulai menulis rangkaian kata ini, aku berusaha untuk tidak menangis
" Taukah kamu ? malam ini , saat aku kembali membuka lembaran demi lembaran cerita tentang'mu , hati dan pikiranku berusaha untuk tidak ada disana.
Dan....
" Taukah kamu , seberapa berat rasa rindu yang harus aku kubur
Bagaimana mungkin aku bisa dengan mudah mencari penggantimu, sekalipun 70 ribu bidadari datang untuk menggoda ketika hati dan rasa ini masih kamu yang memiliki.
mungkinkah malam ini kamu masih mengingatku meskipun sekecil biji zarah...
mungkinkah di dalam hati'mu masih ada rindu yang tersisa untuk'ku...
pernah kah kamu berkhayal tentang'ku ketika malam mulai sunyi..
" Ntah....!
tapi waktu sudah jauh berlalu dan tak bisa kembali diputar...
Mungkin sekarang dunia kita sudah berbeda
Aku kembali sibuk dengan dunia'ku dan kamu'pun kembali sibuk dengan dunia'mu.
" Sekedar silaturahim, kutitipkan salam lewat angin malam...
~ TAMAT ~