BUKAN KUPON UNDIAN

Hari ini hampir tertunda lagi batasnya pun tinggal beberapa hari lagi, kalau sampai tertunda ataupun tak jadi habis lah riwayat ku. Kemarin males hari ini hujan hingga aku tak kunjung datang menuntaskan urusan hingga tadi dapat number 95 itupun nebeng sama kawan yang baru kenal dari pada harus balik setelah makan siang lebih baik 95. Antrian panjang hingga habis waktu satu jam tak kunjung datang no 95 hingga akhirnya datang kawan yang satu profesi menanyakan sudah dapat no antrian namun sekilas aku menjawab sudah tapi sama orang end dapat no hampir seratusan.

Tanpa pikir panjang dia menyerahkan no antrian no 80 untuk aku sekaligus membayar punya dia tanpa aku pikir panjang lagi aku temui kawan yang aku titipkan uang tadi untuk aku ambil kembali dari pada menunggu lama dengan no antrian yang Minggu tiba saat jam makan siang. Memang betul apa kata tukang parkir sebelum aku masok ke bank katanya "kalau tidak ada no antrian mending balik siang aja" namun keberuntungan selalu menyertai aku sehingga aku tak perlu menunggu lama untuk menghadap penerimaan uang dari aku.

Namun sialnya malahan kawan aku yang memberikan no tadi kenapa titipan salam pak polisi untuk menjumpai jaksa di pengadilan lantaran tak cukup helm satu kawan di belakang dan tak punya spion serta plat kereta, tega betul pak polisi padahal pengeluaran kami tadi lumayan banyak tapi lebih banyak aku nya. Untung aku lengkap semua dan tak dapat sambutan apa-apa pun lewat begitu saja,emang sombong dengan diriku pak polisi awak aja ya ku cerita disini.

Sebenarnya kalaupun aku disapa tamat lah riwayat diriku sebab kosong tujuh di dompet tak ada isi walaupun ada perampok yang mau mencuri aku tak punya apa-apa. Kemarin saja mencari duit satu juta susah bukan main, wajar lah ini bukan mainan masalah uang udah perkara paling sulit keluar kalau sudah di dompet, mungkin banyak kawan yang ku hubungi banyak lari dan mengelak namun juga ada yang PHP tetapi ada juga yang masih ingat jasa aku hingga membantu.

Alhamdulillah aku bersyukur mengenal sahabat yang benar-benar sahabat bukan saat senang saja ada tetapi saat susah aku hilang ban di telan bumi. Kini aku benar-benar kenal siapa kawan yang bisa di percaya dan mana kawan bisa diberikan kepercayaan serta kawan yang ada saat senang saja.

Tanpa terasa banyak cerita no 80 pun terpanggil segera end aku maju cepat-cepat untuk menghadap kasir dibank guna untuk membayar uang spp agar tak terlambat dan bisa ngopi terus karena jam hampir 12 siang. Spp terbayar hati lega tinggal pikirkan dimana cari uang banyak orang yang aku pinjamkan...
Begitulah cerita no antrian pembayaran SPP bukan kupon undian saudara steemian tercinta..

Sekian