Cerita tentang hati
Ada seorang anak muda yang pergi ke rumah seorang kakek yang sudah tua dan tinggal di pegunungan. Anak muda tersebut ingin berguru kepadanya, saat dia sampai kepada sang kakek tersebut kemudian dia berkata "Wahai kakek maukah kau mengajariku semua ilmu yang engkau telah dapatkan selama hidupmu?". Lalu kakek tersebut melihat Pemuda tersubut dengan seksama, kemudian dia berkata dengan suara yang lemah dan tak berdaya, "Boleh-boleh saja aku mengajarimu namun aku ada persyaratan yang haru kau penuhi terlebih dahulu". Pemuda itu pun menjawab dengan sumringah 'iya, pasti akan kupenuhi persyaratan itu. "baiklah kalau begitu" kata Kakek tua tersebut, 'persyaratannya adalah kau harus membawa air yang ada di danau di bawah pegunungan ini ke rumahku'. Lalu Pemuda itupun menjawab 'baiklah, aku akan membawa air dari danau tersebut seperti yang engkau perintahkan. Kemudian sang kakek masuk ke rumah dan mengambil sebuah keranjang yang sangat kotor yang terkenal arang yang hitam dan menyerahkannya kepada pemuda tersebut. Sang Pemuda pun terkejut dan terheran-heran (Pen-kayak lagu haha), "untuk apa keranjang ini wahai kakek!!?' tanya pemuda itu dengan nada heran dan penuh tanya. Kake itu lalu mengatakan 'ambillah air yang ada di danau itu menggunakan keranjang ini jika kau ingin berguru kepadaku". Pemuda itu pun tidak mengatakan apa-apa lagi, dan langsung turun ke danau untuk mengambil air, namun dalam perjalanannya dia bertanya-tanya apakah bisa keranjang ini menampung air.
sesampainya di danau iapun turun ke dalam danau untuk mengambil air tersebut, belum sampai setengah perjalanan air yang ada dikeranjang tersebut habis secara perlahan. saat sampai ke rumah kakek tersebut airnya sudah tidak tersisa lagi di dalam keranjang itu, lalu kemudian sang kakek menyuruhnya untuk mengambil lagi. kali ini pemuda itu mengambil air dan membawa pulang sambil berlari, karena dia berpikir bahwa jika bisa cepat sampai ke rumah sang kakek pasti air yang ada dalam keranjang ini tidak habis semua.. Namun sungguh disayangkan air tersebut tumpah karena goncangan yang dilakukan pemuda saat berlari dan saat setengah perjalanan air sudah habis. dia pun kehilangan akal dan kembali kepada sang kakek dan menyatakan kepdanya dengan nada yang kesal sekaligus kecewa "kek kalau pakai keranjang airnya tidak akan bisa di tampung dan habis saat di perjalanan. kekek itupun sambil sedikit tersenyum mengatakan kepada pemuda itu, "Kembali lah dulu ke rumahmu nak hari sudah malam, besok pagi kembalilah lagi ke sini". pemuda itupun pergi dengan lesu. keesokan paginya pemuda itu kembali ke rumah kakek tersebut. Lalu apa yang terjadi, sang kakek tetap menyuruhnya untuk melakukan hal seperti kemarin yaitu mengambil air dengan keranjang yang sudah sangat kotor itu. Hal tersebut berlangsung setiap harinya, sampai pada suatu hari pemuda tersebut sangat kesal dan wajahnya agak marah, lalu dia Berkata kepada sang akek tua tersebut, "sudah kek ini semua gak ada manfaat". Lalu kakek tua itu berkata dengan nada yang tenang sambil meminum seteguk teh "Wahai pemuda aku sedang memberimu sebuah pelajaran dari hal yang selama ini kau lakukan", pemuda itu heran lalu bertanya "apa pelajaran yang engkau berikan wahai kakek, aku tidak mengetahuinya. sang kakek lalu menjelaskan "kau lihatlah keranjang itu, pada saat pertama kali kau mengambil air denganya dia sangatlah kotor dan penuh dengan kehitaman dari arang yang ku taruh di dalamnya, namu sekarang lihatlah ia sangat bersih dan mengkilap", pemuda tersebut kemudian melihat dan baru menyadarinya. lalu kakek itupun melanjutkan penjelasannya "wahai pemuda aku ibaratkan keranjang itu ada sebuah hati manusia yang dulunya sangat kotor karena maksiat dan dosa-dosanya, dan kuibaratkan air yang kau ambil di danau itu adalah bacaan alquran, sehingga disaat manusia itu membaca alquran dan mengingat akan keesaan, kekuasaan Allah maka hatinya akan bersih kembali seperti halnya keranjang itu sekarang yang telah setiap hari kau timba airnya, oleh karena itu pesanku kepada mu wahai pemuda teruslah kau membaca alquran walau saat ini kau belum bisa memahami kandungan setiap ayat yang kau baca, namun dengan terus menerus kau membacanya maka Insya Allah hatimu akan bersih dan bercahaya seperti halnya keranjang itu, walaupun iya tidak bisa menampung air namun dengan terus menerus ia terkena air yang kau ambil ia menjadi bersih dan berkilau sehingga saat kita melihat sejik mata dan hati kita". lalu pemuda itu baru lega dan tampak kepuasan di wajahnya, kemudian dia berterima kasih kepda kakek tersebut dan kemudian pulang dengan perasaan lega. (Pen-dari pelajaran ini penulis mengingatkan kembali kepada para pembaca bahwa teruslah membaca alquran karena banyak sekali manfaat baik itu di dunia yang fana ini maupun di akhirat kelak).
Hello @tarmizi71! This is a friendly reminder that you have 3000 Partiko Points unclaimed in your Partiko account!
Partiko is a fast and beautiful mobile app for Steem, and it’s the most popular Steem mobile app out there! Download Partiko using the link below and login using SteemConnect to claim your 3000 Partiko points! You can easily convert them into Steem token!
https://partiko.app/referral/partiko
Congratulations @tarmizi71! You received a personal award!
You can view your badges on your Steem Board and compare to others on the Steem Ranking
Do not miss the last post from @steemitboard:
Vote for @Steemitboard as a witness to get one more award and increased upvotes!