(Cerita) Entah sajak entah puisi
Bilamana esok datang..
Hari hari sama tanpa perubahan
Kaki kaki tertindas roda zaman
Resah bertanya tanpa jawaban
Kami di sini sanksi pada tuan tuan berdasi..
Yang sibuk mengurusi kantong pribadi ketimbang memikirkan nasib kami..
Gedung dpr bukanlah tempat dagelan bukan pula tempat hura hura apalagi tamasya. .
Jika tuan tuan pikir kami di sini mudah dibodohi dengan janji muluk muluk tanpa bukti
Lalu apalah artinya kata demokrasi. .
Atau kah kami disini harus turun kejalan berdemo lagi dan berorasi
Hanya karena janji janji manis yang tuan ingkari..
Sementara tuan tuan disana duduk gembira sambil berpangku tangan lalu tertawa seolah olah kami ini hiburan dagelan..
Cerita ludruk atau wayang orang..
Kami di sini cukup bosan melihat korupsi seperti wabah jamur di musim hujan..
Kami di sini cukup lelah menonton sandiwara para penjilat bangsa yang mengatasnamakan rakyat
tetapi sebaliknya pengkhianat
Wakil rakyat katanya merakyat
itu cuma katanya....!! entah kata siapa !!
Mungkin ini hanya kau anggap sekedar celotehan omong kosong atau uneg uneg tak jelas tetapi hati nurani yang berbicara bahwa kenyataan harus di kabarkan.
Orang orang harus dibangunkan dari buaian mimpi panjang cerita lama dongeng pemerintahan tentang korupsi kolusi dan nepotisme dan segala tetek bengek yang menyangkut birokrasi.