Radio, Lagenda life that continues to echo

in #story6 years ago
Radio is a medium of auditive information, although it can only be consumed by any hearing information, but radio remains an informative medium from time to time. Much of the information is obtained from this simple electronic media even though its current existence has been eroded by rapid technological developments.

This radio is a historic relic in the era of the 50s, when the limitations of electronic information technology in the field of radio as a central media in obtaining actual and factual news. Various kinds of information were obtained by every layer of society in those days. And radio is also a media in broadcasting the struggle in seizing the independence of Indonesia at that time.

Not only as an informative media, radio also has a role as entertainment media, such as music, radio sandirawa and folklore. Speaking of radio, it reminded me in the 90s when some radio broadcasts broadcast a radio play about the lagenda of the people and the past kingdom. Suppose the radio plays Tutur Tinular that tells about the kingdom of Majapahit.

Each episode is followed by most of the people of Indonesia, although only listen to it, this radio play listeners as witness any event that is told in the story.

Currently the radio remains an informative media despite increasingly sophisticated electronic technology, one of which can be seen from the continuous proliferation of private radio stations diseantero country. And unique is this 60s era relic radio continues to serve as a means of entertainment media that adorn the rural areas held a variety of events, such as indigenous upara, weddings and other cultural social activities.

Thank you for seeing me and reading this simple post.

Radio merupakan media informasi auditif, meskipun hanya dapat dikonsumsi setiap informasi melalui pendengaran saja, tetapi radio tetap menjadi media yang informatif dari waktu kewaktu. Banyak informasi diperoleh dari media elektronik yang sederhana ini meskipun saat ini keberadaannya telah tergerus oleh perkembangan teknologi yang semakin pesat.

Radio ini merupakan peninggalan bersejarah di era 50an, saat itu keterbatasan teknologi informasi bidang elektronik menjadikan radio sebagai media central dalam memperoleh berita yang aktual dan faktual. Berbagai macam informasi diperoleh oleh setiap lapisan masyarakat dimasa itu. Dan radio juga merupakan media dalam menyiarkan perjuangan dalam merebut kemerdekaan RI saat itu.

Tidak hanya sebagai media informatif saja, radio juga memiliki peran sebagai media hiburan, misalnya musik, sandirawa radio dan cerita rakyat. Berbicara tentang radio, mengingatkan saya ditahun 90an disaat beberapa siaran radio menyiarkan sandiwara radio tentang lagenda rakyat dan kerajaan tempo dulu. Misalkan sandiwara radio Tutur Tinular yang mengisahkan tentang kerajaan Majapahit.

Setiap episode diikuti hampir sebagian besar rakyat indonesia, meskipun hanya mendengarkan saja, sandiwara radio ini membawa pendengar seakan menyaksikan langsung setiap peristiwa yang dikisahkan didalam cerita.

Saat ini radio tetap menjadi media yang informatif meskipun teknologi elektronik semakin canggih, salah satunya dapat dilihat dari terus menjamurnya station radio swasta diseantero negeri. Dan yang uniknya adalah radio peninggalan era 60an ini terus dijadikan alat sebagai media hiburan dipedesaan yang menghiasi berbagai acara yang dilangsungkan, semisal upara adat, pesta perkawinan dan berbagai kegiatan sosial cultural lainnya.

Terimakasih telah meilhat dan membaca postingan sederhana ini.

Coin Marketplace

STEEM 0.18
TRX 0.13
JST 0.029
BTC 57616.20
ETH 3030.92
USDT 1.00
SBD 2.25