Sebuah Perjalanan Hidup
Lilly adalah seorang gadis cantik serta periang. Sekarang sudah berumur 17 tahun, kegemarannya adalah bernyanyi, Lilly membentuk suatu grup band sejak 2010. Yang mereka beri nama ‘WECAN’, yang terdiri dari: Lilly (vokal), Ali (drum), Ray (bass), Wendy (gitaris) dan Jesi (keyboard). Band ini sukses, sudah terkenal di berbagai penjuru. Bahkan 21 april band ini akan tampil pada acara Jakarta Awards. Keluarga Lilly adalah keluarga, yang harmonis dan serba kecukupan. Tapi, Lilly tetap baik kepada siapa pun. Orangtua Lilly sering bekerja ke luar kota berminggu-minggu, terkadang Lilly merasa kesepian, karena ia tinggal sendiri di rumahnya. Tapi, ia bersyukur mempunyai orangtua yang menyayanginya.
21 maret 2016
Hari ini orangtua Lilly akan pergi ke luar kota untuk menyelesaikan tugasnya.
“Ly, Ibu sama Ayah, pergi dulu ya, kamu jaga dirimu baik-baik, Ibu janji saat Jakarta Awards kami datang!” tutur ibu. “Baik Bu, Lilly akan baik-baik di sini.” jawab Lilly dengan mata berkaca-kaca.20 april 2016
Pagi ini Lilly begitu terlihat bahagia, karena orangtuanya akan pulang. Tetapi ada firasat yang menghantuinya, tapi Lilly mencoba menepisnya.
“Hai, Ly!” sapa Jesi.
“Hai, kalian sudah datang, ayo! Kita latihan!” Seru Lilly.
Band ini pun latihan di rumah Lilly. Mereka semua berusaha semaksimal mungkin. Setelah latihan yang cukup lelah, mereka mencoba mencari hiburan dengan melihat acara tv. “Selamat pagi pemirsa, telah terjadi kecelakaan mobil, akibat jalan yang berlubang, korban meninggal di tempat kejadian, kami ketahui identitas yang bernama Bapak Asnan dan Ibu Anggi.” sontak semua terkejut, “Apaaa? Ibu, Ayah?” histeris Lilly.
“Yang sabar Ly!” Ray mencoba memenangkan Lilly. Air mata pun tak bisa dibendung lagi.
20 april 2016, 01:19, pm
Siang ini adalah pemakaman orangtua Lilly, terlihat begitu jelas, tanah yang masih begitu basah dan bunga yang masih segar. Air mata Lilly seakan tak ada hentinya. “Ly, kita yakin orangtuamu pasti bahagia di sana, asal kamu jangan sedih terus!” Ali mencoba menghiburnya. Malam ini terdengar jelas lantunan ayat yasin, tapi Lilly hanya ingin menyendiri di kamarnya, ia hanya memandangi foto saat keluarga Lilly bersama. Dengan langkah gontai, mata sembab, Lilly melangkah ke meja kecil di kamarnya dan meraih sebuah kertas dan pena. Entah apa yang ingin ia coretkan pada kertas putih itu. Dengan berurai air mata Lilly menuliskan sebuah kata.
“Ibu, Ayah, mengapa begitu cepat kalian meninggalkanku, aku masih membutuhkan kalian, serasa dunia ini tak adil pada diriku. Tapi, apa yang bisa aku perbuat, kalau memang semua ini takdir dari Allah, Ibu, Ayah semoga kalian bahagia di sana, aku percaya suatu saat nanti kita akan bertemu dan kita akan bersama-sama seperti saat dulu. Ayah, ibu. I love you Mom, Dad.”
21 april 2016
Hari ini adalah hari yang ditunggu-tunggu, oleh siapa pun. Kini Lilly mencoba bersemangat kembali, karena dukungan sahabat-sahabatnya. Kini band “WECAN” mulai memasuki panggung, para penonton pun bersorak. Lantunan musik mulai dimainkan yang diiringi merdunya suara Lilly. Lilly tak kuat membendung air matanya, begitu pun para penonton, bendungan air mata tak dapat tertahankan, saat lagu yang Lilly nyanyikan belum selesai Lilly tak kuat, ia pun lari dengan berderai air mata, ia terus berlari. Lilly berhenti berlari, di sebuah padang rumput yang luas, seketika Lilly berteriak. “Ya Allah, kenapa kau tak adil dengan semua ini?”
Tiba-tiba dari langit terlihat cahaya yang begitu terang, dan muncul pasangan yang begitu ia kenal, ya mereka adalah orangtua Lilly.
“Ibu, Ayah!” panggil Lilly, mereka pun berpelukan penuh haru.
“Ayah, Ibu, jangan tinggalkanku lagi!”
Sang ibu pun menjawab, “Tidak Nak, dunia kita berbeda, tapi tenanglah, kita pasti bersama.”
“Janganlah bersedih agar kami tenang Nak, teruslah bersemangat menjalani hidup, selagi Allah memberimu kesempatan untuk tinggal di dunia.” sambung ayah.
Tiba-tiba ada cahaya yang menjemputnya, lama kelamaan cahaya tersebut menghilang dengan lambaian tangan kedua orangtua Lilly. Lilly hanya terdiam membisu. “Ly?” sapa Wendy. Senyum pun mengembang setiap orang, melihat Lilly kembali bersemangat. Kini Lilly ikut dengan paman dan bibinya di london, dan membentuk sebuah band baru, ia pun menjadi orang yang sukses. Terus semangat walau semangat terkadang rapuh.