ALASAN UNTUK HIDUP 10
10
PENGHIANAT 2
Apa yang telah mereka lakukan pada adikku …
“Apa yang telah kau lakukan padanya?” Sambil masih menggenggam tanga Ezra, aku merasa tidak bisa menahan emosiku…
“Aku bisa …”
“Aku Tanya sekali lagi. Apa yang kau lakukan pada Ezra!!!” Aku menarik kerah bajunya hingga kakinya kesulitan untuk menyentuh lantai. Aku tidak peduli lagi siapa dia dan … situasi konyol ini!! Ini semua diluar dugaanku. Aku tidak akan membiarkan siapapun menyentuh adikku. Tidak pihak agensi, ataupun wanita iblis ini. Sudah cukup bagiku untuk menunggu selama ini.
“Aku ber … bohong padamu selama ini … “ Aku tau dia kesulitan berbicara karena cengkramanku. Seharusnya ia bersyukur bahwa aku tidak langsung membunuhnya! Tapi jawabannya membuatku semakin ingin melakukannya.
Bruuakk!!!
Aku melemparnya ke dinding ruangan tepat di depanku. Suara hantaman yang ditimbulkan juga membuatku sadar bahwa dinding itu juga bukan dinding biasa. Ruangan ini telah di desain khusus. Apa maksud mereka mengurung adikku di sini?
Arrgh, aku benar-benar tidak bisa berpikir sekarang .…
“Kenapa?” Aku merasa dihianati. “Kau yang memintaku untuk mempercayaimu …” Kenapa harus dengan Ezra.
Bebi bangkit kembali. Ku lihat ada darah disudut bibirnya. Tentu saja, ia memiliki tubuh yang lemah. Aku bahkan bisa menghabisinya kapan saja. Seharusnya aku melakukannya sejak dulu.
“Aku bisa menyembuhkannya!” Bentaknya padaku. Bebi kembali berjalan menuju kapsul itu. Berjalan tertatih dengan pelan, dan berusaha mendekati Ezra lagi. “Percayalah padaku…” suara keras tadi kini berganti dengan nada memohon.
“Menjauh dari adikku!” Aku kembali mengangkat dan melempar tubuhnya hingga ia kembali terbanting. Kali ini suara dentuman yang dihasilkan lebih keras dari sebelumnya.
“Sudah cukup!” Seseorang, dengan pakaian begitu rapi berbalutkan rompi berbahan kain wol, tiba-tiba muncul dari arah pintu. Beserta puluhan orang yang berseragam rapi dengan senjata ditangan mereka memenuhi sekeliling ruangan, dan semua senjata itu diarahkan padaku. “Aku tidak bisa membiarkan karya kesayanganku dihancurkan begitu saja oleh orang lain.”
“Petra. Kau!!” Tentu saja!! Tentu saja dia yang bisa melakukan semua ini. Mereka bekerja sama. “Kau …” Aku berlari ke arahnya dan langsung …
Wuush…
Petra berhasil menghindar dari single punch-ku. Dia bukan orang biasa. Tiga tahun kuhabiskan untuk bekerja dengannya membuatku tau bagaimana seorang Petra yang sesungguhnya. Meski badannya tidak terlihat lebar, tapi kemampuannya melebihi keahlianku. Tapi ini aneh, tidak ada satupun dari para badut bersenjata itu yang menembakiku saat aku menyerangnya. Itu artinya mereka juga menginginkan sesuatu dariku…
“Tentu saja tidak, Rafandra. Aku tidak merencanakan semua ini.” Dia tersenyum seolah merasa puas. Petra kemudian berjalan dengan santai mendekati Bebi dan membantunya untuk bangun. Ada semakin banyak darah yang keluar dari mulut wanita itu, dan Petra menyapu darah dari bibirnya dengan ujung jarinya.
“Aku belum menyuruhmu untuk bertindak.” Bebi menapih tangan itu dengan keras. Jawabannya juga menandakan bahwa mereka sedang tidak dalam hubungan yang baik.
“Apa aku harus menyaksikan kau rusak begitu saja? Apa kau tau berapa banyak yang kukorbankan untukmu?”
“Bukankah kau juga akan menikmati hasilnya sebentar lagi?” Bebi berbicara secara tidak formal pada Petra sambil meninggalkannya dan kembali melangkah menuju tempat dimana Ezra terbaring.
Entah apa yang mereka bicarakan, tapi aku tau benar bahwa ini berkaitan dengan agensi dan kekuatan yang Bebi miliki.
“Jangan sentuh adikku, bangs^t!!” Aku segera berjalan menuju kapsul itu lagi, tapi…
Tiba-tiba saja beberapa orang bertubuh kekar dan berseragam jas abu-abu itu memegangku dan menahanku begitu kuat. Mereka menekanku dengan lutut hingga aku tersungkur ke lantai. Tekanan yang begitu kuat dapar kurasakan diseluruh punggungku.
“Lepaskan aku!! Brengs^k kau Petra!!” Aku bahkan hampir tidak bisa bergerak. Mereka terlalu banyak untuk kuhadapi sendirian. “Ku bilang lepaskan aku!!” Perlawananku sama sekali tidak membuahkan hasil. Sial! Siaall!!
Vebiola?! Kau dalang di balik semua ini. Sekali lagi aku bahkan tidak bisa menyelamatkan adikku…. Ini menyakitkan…
Sebuah tusukan jarum terasa di bagian leherku. Obat bius. Tidak tidak tidak, ini tidak bisa berakhir seperti ini!!!
“Katakan padaku apa yang kalian inginkan?!!” Meski aku masih bisa berteriak, tapi kakiku mulai mati rasa. Jangan lagi, ku mohon…. “Tidak bisakah kalian meninggalkan adikku?!!”
“Rafandra. Maafkan aku.” Aku melihat Bebi yang kini berdiri tepat di sisi Ezra, menyentuh kepalanya, dan membuat tubuhnya berguncang seolah terkena sengatan listrik bertegangan tinggi. Tapi aku tidak bisa melakukan apapun. Ini…. tidak adil….
Congratulations @hime.sama! You have completed the following achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :
Award for the number of comments
Click on the badge to view your Board of Honor.
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word
STOP