The mountain of burni telong from aceh
Nangroe Aceh darussalam adalah salah satu provinsi di sumatra, indonesia.
Tempat yang kaya alamnya, serta pemandangan-pemandangan yang cukup memuaskan hati.
Saya adalah salah seorang mahasiswa yang sedang menjalani kuliah di salah satu universitas Negri di Aceh, saya juga sangat senang melakukan liburan ke tempat-tempat indah di Aceh terutama untuk wisata pantai. tapi, kali ini saya mencoba wisata yang lebih ekstrim dan menantang, yaitu mendaki salah satu gunung yang cukup tinggi di aceh tengah, Burni Telong itulah nama gunung yang ingin saya daki.
Pendakian gunung ini sebenarnya sudah lama saya inginkan, dan kebetulan banyak adik-adik leting dijurusan saya yang mengajak dan akhirnya kami menyusun rencana untuk menentukan kebutuhan perlengkapan yang harus dibawa, terutama sandang , pangan, serta tenda untuk istirahat.
Tiba akhirnya tanggal yang sudah kami rencanakan tepatnya tanggal 11 februari 2018 pada hari minggu kami mulai bergerak dengan perlengkapan yang cukup dan telah dibagi untuk masing-masing anggota. setelah sampai di posko pendakian kami melakukan registrasi terlebih dahulu agar lebih aman dan pendataan jika ada terjadi sesuatu. cuaca yang cerah menambah semangat kami untuk mulai melangkahkan kaki menjajal ketinggian gunung burni telong ini, setelah sampai di pintu rimba , cuaca mulai mendung padahal baru setengah jam kami bergerak, dan akhirnya hujan yang begitu derasnya mulai membasahi badan kami yang masih panas, dan setelah melewati selter 1 kami mengambil air terlebih dahulu untuk keperluan nantinya, lalu kami mulai naik ke selter 2 dan 3, dan akhirnya tepat jam 17:25 kami sudah sampai di selter 3 karena sering beristirahat, karena kami mulai mendaki dari jam 10:44 pagidan cukup mantaplah untuk kami yang baru pertama kali melakukan pendakian, di selter 3 ini kami mulai membangun tenda , karena kami berangkat hari minggu kami tak ada teman dari kelompok lain, adapun mereka turun lagi dari selter 2 ke posko karena melihat cuaca yang sedang hujan lebat. tapi kami tak mau tau, kami dengan basah kuyup mulai memasang tenda dan setelah selesai semua perlengkapan kami masukkan kedalam tapi semuanya telah basah kecuali barang-barang elektronik yang kami bungkus dengan plastik, dan kebetulan masih ada api di tempat para pengawas atau pendaki sebelumnya yang sudah turun nah disitulah kami mulai menghangatkan badan yang cukup dingin tersebut, setelah jam 20:00 kami berkumpul di tempat yang tersedia disitu sepertinya itu tempat yang dibuat untuk para pengawas di sekitaran gunung, nah disitulah kami menghabiskan waktu sampai jam 02:30 dini hari sebelum bergerak ke puncak gunung, namun banyak kendala karena cuaca hujan tak ada hentinya salah seorang anggota kami kedinginan yang amat parah, seluruh badannya menggigil, nah disitulah kami semua memberinya jaket masing-masing agar dia lebih merasa hangat, dia memakai 4 lapis jaket yang berbeda dan akhirnya kondisinya mulai membaik, dan kami mulai mengatur rencana serta berdoa sebelum mulai bergerak ke puncak. setelah selesai kami cukup tersesat dan akhirnya mencapai puncak gunung. ehh ternyata kami salah puncak. ternyata bukan itu puncaknya, salah seorang kawan yang sudah pernah mendaki itu berkata "kemaren waktu aku naik bukan keq gini bentuk puncaknya" dan akhirnya kami mencari jalan lain dan menemukan jalan yang sepertinya menuju puncak dan dia berkata lagi "pokoknya sebelum puncak itu ada tali dan ada goa kecil" , kemudian kami terus mencari goa yang dimaksudnya dan tak pernah berjumpa juga, dan saya menemui 2 jalan yang arahnya berbeda , satu ke kanan dan satu ke kiri. salah seorang dari kami berkata" biasa kanan itu lebih baik" dan kami coba lewat jalan kanan dan akhirnya melihat puncak lagi dengan jalan yang cukup baik dan kami mencoba kepuncak tersebut, setelah sampai sikawan tadi berkata lagi "mana ada keq gini puncaknya, kalau puncak burni telong itu adalah sebesar lapangan voley, ini untuk 4 orang berdiri aja gak muat" dan akhirnya kami yang sudah mulai capek ingin turun saja dari gunung, dan ada yang berkata "achhh.... masa kita udah jauh-jauh gini gak bisa sampe puncak, buat capek ajalah kalau turun lagi, ngapain kita daki?" kemudian kami memutuskan ambil jalan kiri tadi dan akihirnya kami menjumpai Goa kecil dan ada tali untuk mendaki tebing yang terjal di sampingnya . dan akhirnya kawan tadi tersenyum dan berkata "Nahhhhh ini ni goa yang kubilang dan itu tali untuk jalan naik ke puncak" dan kami pun merasa lega dan sayapun bertanya "kalian kemaren dari goa ini masih jauh gak biar sampai puncak?" dan dia menjawab " gak koq... itu puncaknya cuma ada kurang lebih 60 meter dari sini" kemudian kami semua tersenyum dan berteriak " ayoooo ke puncakk.... dikit lagi tuhhh...." dan kami mulai bergerak meraih tali dan mulai naik satu per satu dan akhirnya tepat jam 05:46 kami sudah ada di puncak gunung. dan akhirnya semua rintangan dan capek yang menimpa kami hilang begitu saja karena melihat pesona alam dengan lampu-lampu rumah yang masih menyala dan ada kawan yang mengatakan " Subhanallah.... indahnya alam ini" dan kami menghabiskan waktu sampai jam 08:30 pagi di puncak. karena sebelumnya cuaca hujan lebat di pagi hari itu hari cukup cerah dan panas matahari cukup menyengat. setelah puas kami mulai turun kembali ke selter 3 tempat kemah yang kami buat. dan saya , fariz hidayat, dan firman ketinggalan diatas karena sudah cukup capek berjalan, kami ber 3 sering istirahat karena kaki sudah mulai kram, setiap 20 langkah turun kami istirahat hingga akhirnya yang lain sudah jauh meninggalkan kami ber 3, dan saat itulah fariz hidayat ini berjalan menuju kebawah dan menginjak sebuah batu yang cukup licin dan akhirnya terseret jatuh kebawah sejauh 3 meter menuju jurang yang curam. dan saya tiba-tiba dengan refleks bergerak mengejar untuk meraihnya sambil mengucap " Astagfirullah...." dan alhamdulillah fariz hidayatdengan sigap menahan turunan itu dengan kaki dan tangannya karena takut jatuh ke jurang dan alhamdulillah berhasil dan setelah itu saya malah marah-marah padanya dan berkata "kan udah kubilang bang... kalau posisi abang saat turun salah... abang malah keq berjalan biasa.. badannya di merengin bang... biarlah lambat yang penting selamat sampai bawah... " dan dia malah diam dan wajahnya masih pucat, setelah dia mulai baikan akhirnya kami ber 2 melanjutkan sampai akhirnya tiba di selter 3. sesampai di selter 3 saya mulai naik darah dan marah " keq mana kalian ini.. main tinggal-tinggalin aja, tadi bang dayat hampir jatuh ke jurang... " dan mereka agak kesal melihat saya memarahi mereka, dan akhirnya kami ber 3beristirahat sejenak karena sudah terlalu capek. dan akhirnya setelah beberapa lama kami mulai beres-beres tenda untuk bersiap turun dan pulang ke posko, dan saya memilih untuk turun duluan karena tak tahan lagi mau istirahat di kos, dan akhirnya saya melewati selter 2, 1, serta pintu rimba. saat di pintu rimba saya berjumpa dengan kelompok pendaki yang kemaren turun dan berkata " hati-hati ya dek diatas banyak begal" kepada salah seorang cewek dari kelompok tersebut sambil tersenyum dia berkata " makasih bang buat peringatannya... adek palingsuka dibegal koq... " dan saya langsung tersenyum sambil menahan tawa karena mendengarperkataannya dan langsung turun menuju posko tempat registrasi awal. dan akhirnya saya duluan sampai disana, dan menunggu anggota saya yang lain sampai kebawah (posko) hanya 3 orang lagi yang tertinggal tiba-tiba salah satu dari mereka sampai dan berkata "si firman dan si ini gak sanggup lagi turun kalian jemput dulu pake motor cuma 100 meter koq dari sini.." kebetulan masih bisa masuk kendaraan sejauh 100 meter dari posko sebelum menuju pintu rimba dan akhirnya mereka dijemputdan kami menyelesaikan semua masalah registrasi dan pulang. sekian kisah pengalaman kami saat mendaki gunung burni telong... kami mahasiswa teknik kimia universitas malikussaleh sudah sampai kepuncak burni telong, sekian terimakasih
mantap pengalaman mendaki gunung yanga anda lakukan dengan kawan, itu menjadi moment spesial buat kita sebagai manusia...
hahaha iya mantap kak... terimakasih
mantap
thanks