[Story] Insomnia

Terasa sangat sepi malam ini. Satu jam telah berlalu sejak tengah malam. Kucoba pejamkan mataku tapi aku tetap tidak bisa tidur. Aku turun dari kasurku, mengambil jaketku, dan keluar dari rumah. udara diluar lebih dingin dari di dalam. Jalanan yang ketika siang cukup ramai menjadi sangat berbeda ketika keadaan sepi. aku berjalan menyusuri trotoar jalan.

Berjalan di malam hari terasa lebih nyaman di bandingkan siang hari. dari kejauhan terlihat sebuah angkringan yang masih buka. aku pun mendatanginya. "Masih buka pak?". "iya mas, biasanya udah tutup jam segini, tapi malem ini pembeli sepi banget". "Kopi satu ya pak". "siap mas" bapak itu pun segera membuatkan kopi yang aku pesan. setelah minum kopi yang ditemani gorengan dan obrolan ngalot ngidul (obrolan yang ngak ada arahnya) dengan pak Marno penjaga angkringan.

Aku pun segera membayar dan pamit pulang. Setelah sampai rumah dengan mudahnya aku pun tertidur.
pukul 9 aku baru terbangun yang berarti sudah sangat terlambat karena kantor dimulai jam 9 sedangkan butuh satu jam ke sana. tanpa mandi aku langsung ganti baju, cuci muka, lalu berangkat. Mobil aku pacu dengsn kencang. dua lampu merah aku terobos begitu saja. Aku lihat kebelakang kalau kalau ada polisi yang mengejar.

Ketika mataku kembali melihat ke depan seseorang tiba tiba menyeberang jalan tanpa melihat mobilku. mobilku pun menabrak tubuh orang itu. ada darah terciprat di kaca mobilku. aku rem mobilku hingga berhenti. tubuhku terasa dingin, keringgat keluar dengan banyaknya. aku keluar dari mobil dan kulihat sosok orang yang kutabrak. darah di mana mana. dan kulihat wajah itu.

Pak Marno penjaga angkringan tadi malam sudah tak bernyawa lagi. Tubuhku terdiam membeku. Kerumunan orang semakin bertambah. Sirine entah polisi atau ambulan mulai terdengar dari kejauhan. Dan aku tetap terdiam. melihat tubuh pak marno yang dudah tak bernyawa bersama dengan orang orang yang jumlahnya semakin bertambah.