Plagiator adalah Pemalas yang Celaka
Pasal jika kita ditanyai orang, siapa saja yang masuk dalam kategori plagiator? Jawab, adalah mereka yang mengambil karya orang sedikit atau banyak tanpa menyebutkan nama pemiliknya atau merasa itu miliknya semata-mata. Mari kita berdoa agar Tuhan membuka hati mereka atau kalau tidak, semoga Tuhan memusnahkannya. Amiiin
Dalam perkembangan industri audio dan visual di Aceh hari ini, perusak paling parah ada dua golongan: plagiator dan pembajak. Bukankah itu sudah ada sejak lama? Benar, tapi sekarang mereka melakukannya lebih masif lagi, menggunakan media-media sosial milik pribadi. Celakalah mereka!
Pembajakan juga merugikan banyak pihak
Apa penyebab seseorang bisa terjerumus menjadi plagiator dan pembajak? Jawabannya sederhana saja, malas dan tak beriman. Kemalasan telah membuat mereka mencari jalan pintas untuk mendapatkan keuntungan. Tak beriman telah membuat mata hati mereka tertutup sehingga tidak bisa membedakan mana yang boleh dilakukan dan mana yang haram.
Khusus tentang plagiat, terkadang kami tertawa melihat kenyataan. Kami yakin kalian tahu bahwa sangat banyak dari pelaku industri musik kita yang melakukan sikap tercela itu. Mereka ambil irama orang tanpa izin, mengubah (menyesuaikan) dengan bahasa lokal lalu memproduksinya untuk diedarkan. Tentu kalian bertanya, di mana lucunya? Yaitu ketika mereka ikut-ikutan berkoar tentang pembajakan dan kecurangan atas karya (curian) mereka. Karya? Tidak layak lukisan hasil curian yang diganti bingkai dianggap sebagai milik sendiri. Lucu saja ketika mendapatkan seorang pencuri panik ketika hasil curiannya kembali dicuri.
@jamboe13 saat menciptakan dan menulis lirik lagu. Mulailah untuk berfikir kreatif dan menjunjung tinggi originalitas.
Kemalasan juga rapat duduknya dengan dosa, kau paham? Seorang pemalas tidak mau lelah berkarya lalu mengambil karya orang dan mengakui itu miliknya sama dosanya dengan merampok dan menipu sekaligus. Dosa bertingkat-tingkat. Tapi ada yang lebih lucu, sebagian plagiator itu rela menghabiskan waktu untuk mencari cara agar karya tersebut tidak terdeteksi sebagai karya plagiat. Ayolah, daripada buang waktu mencari cara itu, bukankah lebih baik kau buat karyamu sendiri? Lebih berguna dan terhormat.
Sungguh tidak akan ada sekecil apapun kehormatan yang disisipkan Tuhan bagi para pencuri. Cela mereka abadi. Meski banyak mata memandangnya biasa saja dalam banyak jumpa, namun di hati para orang yang tahu bahwa ia pencuri, tetap saja ia menganggap dia sebagai seorang yang tidak bisa dipercaya. Atau setidaknya seorang plagiator itu akan dianggap tidak kreatif, malas, dan punya pikiran kerdil. Sampai kapan? Mungkin selamanya. Sekali lagi, celakalah mereka!
Serba instan, lalu lupa pada malu. Bahkan bangga mampu mencuri
Tak habis pikir bagaimana cara mereka berpikir.
Salah satu tugas manusia adalah berkarya.....
Yup, benar.
Plagiator bukan saja malas, tapi lebih dari bodoh. Tak mampu berkarya, capek untuk berusaha tapi ingin hasil maksimal.
Ampun dije ta kaleun!
Semoga mereka segera diberikan hidayah, hahaha. Ampuh deh!
ber**k misalnya?
Teruntuk siapapun yang telah melakukan plagiasi. Siapapun dia.
Iya bng Nazar...setuju...plagiat org2 malas yg ga mau berusaha
.. copas karya orang saja pingin hebat s e k e t i k a
Mari bersama mendukung gerakan originalitas!
bereh bang,,, bereh that
#saveoriginal #stopplagiarisme
Mantap bang @apache13