Bahagia di Pasar Malam

in #story7 years ago (edited)

wahana bermain di pasar malam.jpeg

Salah satu tempat yang paling membahagiakan bagi saya di muka bumi adalah pasar malam. Ia menjadi tempat yang ingin selalu saya kunjungi. Sejak pertama kali pergi ke pasar malam dan itu terjadi belasan tahun silam, saya sudah jatuh hati kepada tempat yang sering kali dicitrakan kumuh itu.

Saya senang pergi ke pasar malam sebab selain bisa menyaksikan berbabagai macam tingkah bocah-bocah lucu, saya juga bisa dengan murah membeli rasa bahagia. Sungguh-sungguh murah. Hanya di pasar malam saya dapat melihat tingkah bocah-bocah yang merengek minta masuk ke Rumah Hantu dan orangtuanya kepahayan membujuk si anak agar memilih wahana bermain lain saja.

Tentu Rumah Hantu tidak baik dan berbahaya untuk perkembangan mental si anak. Atau barangkali bukan karena alasan itu bocah-bocah ini dilarang, melainkan karena orangtuanya yang sebenarnya merasa takut. Entahlah. Melihat peristiwa itu saya cekekikan tertawa.

Dasar anak-anak, mereka tidak tahu betapa kurang ajarnya setan-setan bodong di dalam Rumah Hantu yang bersembunyi sembari mengagetkan orang yang masuk ke sana. Bikin jantung copot serta lutut gemetar. Kurang ajar betul! Tapi seru...

Di kampung saya dulu pasar malam sering digelar di tanah lapang. Seingat saya waktu itu pasar malam bisa berlangsung selama dua pekan atau bahkan sampai sebulan penuh. Biasanya berlangsung setiap hari mulai dari jam 5 sore sampai 12 malam. Kecuali hari Jum’at, dimana kegiatan pasar malam harus berhenti total karena menghormati tradisi di kampung kami.

Sebagaimana mungkin ditempat lain, malam Jum’at di kampung saya dianggap malam utama serta malam yang memiliki berkah melimpah untuk beribadah, [Iya iya, ‘begituan’ bagi mereka yang sudah halal juga ibadah, mblo. Tenang. Jangan panik!]. Malam Juma’at juga mengharuskan anak-anak mengaji di mushalla, serta di rumah-rumah orang saling sahut-sahutan membaca Surah Yasin. Hanya di malam Jum’at pasar malam benar-benar akan mati suri. Dan satu lagi saat kuasa ilahi menghampiri; hujan.

Pasar malam dan anak-anak tampaknya memang sudah digariskan oleh Tuhan sebagai jodoh sepanjang hayat. Dimana pun ada pasar malam di situ sudah pasti akan ada banyak anak-anak. Magnet besar yang menarik mereka menyukai pasar malam siapa lagi kalau bukan wahana bermain komidi putar, kora-kora [ayunan berbentuk perahu], rumah boneka, pancing ikan, kolam bola, odong-odong, tong setan, kereta api, bianglala, dan tentu saja jajanan murah meriah.

anak-anak dan pasar malam.jpeg

Namun entah siapa yang membawa pasar malam pertama sekali ke nusantara ini. Sejak masih dijajah Belanda, pasar malam memang sudah ada. Masa itu pasar malam di Hindia Belanda [Indonesia belum lahir] digelar sebagai bentuk suka cita merayakan ulangtahun Ratu Wilhelmina di negeri Kincir Angin sana.

Pasar malam sungguh sangat merakyat. Dia tidak angkuh menempatkan diri sebagai pasar dan sekaligus tempat hiburan. Ini berbeda dengan konsep pasar seperti mal.

Mungkin ini pula yang membuat ibu-ibu tak bisa menolak atau mengarang alasan menunda datang saat anak-anak mereka meminta pergi ke pasar malam. Sebab hanya di pasar malam, ibu-ibu selain bisa menyenangkan buah hatinya dengan wahana permainan, ia juga sekaligus bisa membahagiakan diri dengan berbelanja.

Di pasar malam semua barang yang diidam-idamkan kaum wanita tersedia. Dari baju daster beraneka warna, baju anak-anak, jilbab berbagai model, tas kw-kw-an, panci anti pecah, mainan kulkas, centong, gelas dengan tulisan “papa mama”, pisau dapur stainless, ikat rambut, gincu kw super, bedak, penanak nasi, cetakan kue, dan lain-lain, dan lain-lain. Intinya semua barang yang membuat mata wanita berbinar-binar bahagia tersedia di pasar malam.

Disetiap lapak pedagang pasar malam, biasanya digantung spanduk dengan satu kata yang benar-benar ajaib dan mampu menggoyahkan iman pembeli. Kata itu adalah diskon. Kadang juga ditambah kalimat lain yang tak kalah menggiurkan; ‘beli dua dapat gratis satu piring cantik.’

Begitulah pasar malam. Orang-orang yang datang ke sana setidaknya masih bisa melakukan tawar-menawar. Diterangi dibawah pendar cahaya lampu yang menyala terang, orang-orang masih bisa melakukan dialog, saling merayu, saling tawar, serta melempar tawa dan senyum. Saya sungguh bahagia melihat semua itu.

Rasanya cuma di pasar malam kebahagiaan dijual dengan sangat murah. Bahkan kadang gratis. Melihat anak-anak tertawa lepas naik odong-odong atau bergembira loncat-loncatan di kolam penuh bola, dan menyaksikan orang-orang tampak takjub menonton pertunjukan mengendarai motor di Tong Setan, atau wajah-wajah yang kelihatan pucat ketika keluar dari rumah hantu, atau mereka yang berteriak-teriak tidak jelas antara senang, takut, saat naik bianglala, adalah suatu peristiwa yang membuat siapapun tak dapat menolak untuk tersenyum.

Di kampung saya, biasanya dibagian paling sudut dari arena pasar malam, sembari disuguhi dendang lagu dangdut remix yang mengalun-ngalun, selalu ada bapak-bapak, atau pemuda tanggung, yang sedang terpingkal-pingkal tertawa menyaksikan dadu lemparannya keluar dari sasaran.

Inilah area paling digemari kaum lelaki ketika berada di pasar malam. Gelanggang permainan yang menjanjikan kemenangan sekardus mie instan, sebungkus rokok, selusin sabun colek, dispenser air, kipas angin, atau hadiah yang paling mewah sebuah sepeda dari permainan lempar dadu ini.

pasar malam.jpeg

Para pengelola pasar malam seperti paham betul, setiap orang yang datang ke sana pasti akan mengalami lelah dan butuh asupan untuk mengembalikan tenaga. Maka lapak-lapak makanan dijejerkan untuk memanjakan lidah pengunjung. Ada bakso, martabak telor, jagung bakar, popcorn KW, sate kambing, es kelapa muda, es campur, lontong, telur gulung, tahu goreng kuah kacang, bahkan yang paling legendaris seperti arum manis juga tersedia.

Pasar malam dengan kerlap-kerlip kemeriahannya, bau peluh orang-orang yang berjalan nyaris saling bersenggolan dan ditambah wangi bau berbagai macam jajanan, suara orang-orang yang histeris naik bianglala, bunyi motor tong setan, ibu-ibu yang sedang melakukan tawar-menawar harga, bapak-bapak yang melempar dadu sambil tergelak, muda mudi yang pacaran di atas kora-kora, secara tidak sengaja menciptakan tempat piknik yang sangat menghibur.

Panjang umur pasar malam!

Coin Marketplace

STEEM 0.21
TRX 0.25
JST 0.039
BTC 98071.85
ETH 3461.24
USDT 1.00
SBD 3.21