Ruang Sepi

Aku terlarut dalam lamunan panjang ku,tampa ku sadari air Kristal bening pun mengalir di pipi ku. Seketika lamunan ku buyar di kejutkan oleh air bening yang mengalir di pipi. Gumam ku di dalam hati “ kenapa aku harus menangis, aku bukan wanita cengeng dan aku pasti bisa mengatasi semua ini”. Tapi tetap saja kesedihan itu tidak bisa dilupakan dalam sejenak, aku masih terdiam dan kaku diruang sepi yang gelap itu, seakan tak ada tanda tanda ada orang yang berada diruang sesepi itu. Fikiran pun mulai tak tenang, aku mulai merasakan gemetaran yang tiada tara. Disni, diruang sepi ini aku melatih ketegaran hati dari berbagai ancaman yang menyakiti. Aku ingin bangkit dari lamunan ku yang menyia-nyia kan waktu panjangku. Sehingga aku tak berkutip untuk hal yang harus ku kerjakan. Aku masih disini ditemani oleh kegelapan dan keheningan. Tak ada satu pun yang bisa ku ajak berbicara di saat hati mulai tak berdaya dan hancur lebur tak bersisa. Saat saat seperti ini aku hanya membutuhkan spirit dan dorongan dari seseorang yang dekat dengan ku un agar aku tetap kuat menghadapi semua ini. Tapi harapan ku yang ini sia-sia seakan tak ada makna dan aku mulai terlena dengan hal-hal yang tak mungkin ku dapatkan. Sungguh hal yang memilukan…tapi dalam hal ini aku masih bisa berfikir tentang cara bagaimana agar aku tetap kuat dan tegar menghadapi semua ini hingga akhrinya aku berusaha, berusaha bangkit dan melangkah untuk hidup ku sendiri.

Source

Disini aku berusaha menguatkan kaki ku untuk melangkah keluar dari tempat yang gelap gulita ini. Aku mulai mencari secercah cahaya disana yang bisa memberi ku kekuatan untuk berjalan dengan tenang tampa beban ketakutan yang mendalam untuk hal sebuah kegagalan lagi. Malam mulai sunyi, kunikmati angin yang begitu tenang diatas balkon atap rumah ku. Disini aku menemukan ketenangan untuk sedikit relaks dari semua keresahan yang hinggap dijiwa. “aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakh” lewat teriakan yang menggema membantu ku melepaskan semua rasa yang mengganjal dihati yang membuat ku nyesek. Hal itu membantu ku dalam hal mengurangi resah ku, kini aku sedikit lebih tenang.

Malam pun semakin larut, tak baik untuk seorang cewek masih berada diluar walaupun masih didalam area rumah. Tapi ya…tetap saja bukan hal yang baik untuk ku teruskan, akhirnya aku pun masuk dan beristirahat.

Setelah hal itu aku pun takut dengan kegelapan karna aku telah terlalu lama berada ditempat yang gelap dengan hati yang sakit dan jiwa yang lemah kala itu. Akupun setiap kali nya ada kegelapan pasti aku berlari sejauh mungkin menghindari kegelapan yang menghantui ku dengan perasaan sedih dan menderita.