Football is Art and Politics
There are unique from the number one sport in the world. He was able to Captivate all walks of life, age and gender. Certainly if we want to look at it from the positive side. Football is an art. The motion of the players in the round leather processing in the field is the same as watch okestra that becomes opium for the audience.
Ada keunikan tersendiri dari olahraga nomor satu di Bumi ini. Ia mampu memikat semua kalangan, usia dan jenis kelamin. Tentu jika kita mau melihat dari sisi positif. Sepakbola adalah seni. Gerak para pemain dalam mengolah si kulit bundar di lapangan sama seperti menonton okestra yang menjadi candu bagi para penonton.
Football is politics. Where every choice made will reap on the end result. On tactics and strategies to choose the players who so trust each squad. Trust is the key to a team. 11 the designated person is the person given the full confidence of one cf. The belief of the speaker of the tactic.
Sepakbola adalah politik. Dimana setiap pilihan yang dibuat akan menuai pada hasil akhir. Adu taktik dan strategi hingga memilih para pemain yang jadi kepercayaan setiap kesebelasan. Maka kepercayaan adalah kunci dari sebuah tim. 11 orang yang ditunjuk adalah orang diberi kepercayaan penuh dari satu kesebelasan. Kepercayaan para juru taktik.
The players will be tested against the beliefs of coaches and tactics applied since the beginning of the game. Likewise, the coach must truly believe in the players that have been chosen. Due to miscommunication or play outside the rhythm and scenarios will only make the team lose.
Para pemain akan diuji kepercayaan terhadap pelatih dan taktik yang diterapkan sejak awal permainan. Demikian juga pelatih yang harus benar benar percaya kepada para pemain yang telah dipilihnya. Karena miskomunikasi atau bermain di luar irama dan skenario hanya akan membuat tim tersebut kalah.This is seen in the World Cup this time around. Some great team with star player thus bending the knee or lost to the team. Because of the large team of yesteryear have star players who are more concerned with personal egos than unity and the tactics that had already been prepared from the beginning of the beginning of the game. Mutual blame and not trust thus making unity crumbling until finally ended in defeat.
Hal inilah yang terlihat dalam piala dunia kali ini. Beberapa tim besar dengan pemain bintang justru bertekut lutut atau kalah dari tim biasa. Karena tim besar tadi memiliki pemain bintang yang lebih mementingkan ego pribadi dibandingkan kesatuan dan taktik yang sudah disiapkan dari awal awal permainan. Saling menyalahkan dan tidak percayaan justru membuat kesatuan runtuh hingga akhirnya berakhir dengan kekalahan.
All Image Source: Pixabay
Posted from my blog with SteemPress : http://gampongaraih.desa.id/football-is-art-and-politics/
Upvote this: https://steemit.com/free/@bible.com/4qcr2i
Upvote this: https://steemit.com/free/@bible.com/4qcr2i# Upvote this: https://steemit.com/free/@bible.com/4qcr2i