Bertanyalah
Sesekali, bertanyalah tentangku. Boleh tentang apa saja. Boleh yang sederhana dan remeh temeh, seperti apa kabar? Di mana? Bagaimana harimu? Atau, kau sudah makan?
Walaupun terkesan basa-basi, bila kau yang tanyakan, aku pasti akan sangat senang menjawabnya. Hatiku pasti seketika menjadi berbunga-bunga. Hal-hal sepele begitu belum tentu cuma menghasilkan remah-remah, kan?
Sesekali, bertanyalah tentangku. Misalnya, apakah aku rindu? Aku tahu, aku tahu, tanpa kau tanyakan pun, aku akan mengatakannya. Aku sering mengatakannya. Mungkin kamu sudah bosan mendengarnya. Mungkin menurutmu aku lebay, ya?
Aku hanya ingin bilang, bercerita karena ditanya itu sensasinya berbeda. Melahirkan antusiasme.
Sesekali, bertanyalah tentangku. Misalnya, mengapa aku begitu? Mengapa aku begini?
Eh, tapi tak perlu lagi kau tanyakan. Aku sudah sering bertanya pada diriku sendiri. Tentangmu. Maksudku begini, aku sering bertanya pada diriku sendiri. Perlukah kamu menanyakan semua itu? Perlukah? Perlukah?
Aku mengulang-ulang kata 'perlu' berulang-ulang. Kesimpulanku cuma satu: pertanyaan akan ada ketika jawaban itu menjadi penting.[]
Posted from my blog with SteemPress : https://senaraicinta.com/2019/02/04/bertanyalah/
ka lheuh bu @ihansunrise? itu pertanyaanku malam ini, meunyoe ka, kajeut jak eh, bek tuwo rah gaki ha ha ha. peu haba adoe, pat teumuleh lawet nyoe?
Hahahhaa... bak acehtrend inoe siat, Bang... paih that pertanyaan, nyoe ban lheuh pajoh lontong wkwkwkw