Kecelakaanlah di Kampung Kami
Agaknya jika tempat kecelakaan atau musibah berkendaraan bisa dipilih, maka bolehlah kalian memilih kampung kami. Di sini siapa pun akan diselamatkan, dihirau dan diperlakukan dengan baik. Tidak diabaikan, tidak diceramahi, tidak pula diposisikan sebagai seorang pelaku kejahatan. Mereka yang sedang musibah akan sama dianggap korban pada saat kejadian. Sama-sama dipedulikan sebagai korban. Hanya kelak, setelah proses penyelamatan selesai, kepada keluarga korban akan dijelaskan siapa benar salah dalam kejadian. Di sanalah akan dicari jalan tengah dan dipulangkan pula pada kedua belah pihak yang terlibat kecelakaan.
Saya pernah melihat berita yang viral di media sosial tentang sebuah kecelakaan tragis mobil pick up yang membawa sekelompok anak muda. Kejadiannya di Aceh. Bertaburan tubuh-tubuh malang itu di jalan namun hampir tak ada yang berinisiatif segera membawanya ke tempat yang patut. Ngilu hati saya. Beberapa orang tertangkap kamera sedang mendokumentasikan kejadian. Memilukan. Hingga berita itu turun, tercatat semua korban telah meninggal.
Saya pernah kecelakaan di jalan menuju pulang kampung. Mobil kami menabrak pengendara sepeda motor. Ketika kami turun untuk segera mengambil tindakan, kami segera mendapatkan perlakuan kasar. Hujatan dan ancaman seolah-olah kami sudah berencana melakukan tabrakan.
Saya pernah menjadi saksi sebuah kecelakaan di jalan ketika pulang dari sebuah perjalanan. Sebagian kecil dari masyarakat tempat kejadian menolong, tapi dikelindan dengan penghakiman-penghakiman. Salah si fulan, gara-gara si fulan. Betapa sakit hati mereka yang sedang ditimpa kecelakaan itu dipersalahkan.
Tidak ada yang menginginkan musibah. Tidak pula orang sengaja mencari-cari kecelakaan. Meski memang ada yang bila sudah di jalan kerap lalai atau lupa diri dalam berkendara sehingga mengundang bala. Pada dasarnya sebagai manusia normal kita tidak ingin sakit, luka, lecet atau cacat kemudian hari. Namun garis takdir, langkah-rezeki-pertemuan-maut tidak bisa kita atur sama sekali. Jika sudah kehendak takdir demikian, begitulah adanya kejadian. Apakah kemudian jadi tersangka, pelaku atau korban, takdir yang menentukan.
Tadi sore untuk ke sekian kalinya saya melihat perlakuan beradab orang-orang kampung kami terhadap mereka yang terlibat kecelakaan. Saya benar-benar bersyukur menjadi bagian dari komunitas masyarakat ini. Mereka yang lebih mengedepankan kemanusiaan tinimbang mengusut siapa salah, siapa benar. Tidak terlebih dahulu bertanya siapa dia dan dari mana ia berasal.
Posted from my blog with SteemPress : https://pengkoisme.com/2019/02/20/kecelakaanlah-di-kampung-kami/