Ridme Dunia Sudah Sedemikian Cepat, Marilah kita Melambat
Sabar, adalah perkara yang tidak mudah di era sekarang ini. Bahkan menurut saya, lebih mudah sabar zaman dulu, di bandingkan sekarang. Dalam arti, menjadi sabar, pada zaman sekarang ini, tantangannya luar biasa. Mengapa saya katakan demikian? Saya akan uraikan hasil perenungan saya, atas pengamatan kepada diri saya pribadi.
Begini. Di era modern ini, yang ditawarkan adalah kecepatan. Ya benar, cepat, cepat dan cepat. Sementara kesabaran, adalah perkara yang kadang berkebalikan dengan prinsip tersebut, pelan, pelan, pelan. Agar menjadi gampang memahaminya. Saya akan memberikan contoh sederhana.
Dulu, kalau misal kita berkirim surat via pos ke luar pulau, sampainya bisa semingguan lebih, bahkan mungkin 2 minggu. Tapi, kita merasakan, saat itu kita bisa berdamai dengan waktu yang sedemikian lama. Kita sabar menanti balasan surat, bahkan tidak kepikir seminggu atau 2 minggu itu lama.
Sekarang, saat pesan sms, email, pending 5 menit saja. Kita bisa kesulitan mengelola kesabaran, Ada apa dengan kita ya? Oh ya, akhirnya terjawab. Itu salah satunya karena kita, dibiasakan untuk cepat, cepat dan cepat di era modern ini. Sehingga, sangat berat bagi kita untuk menurunkan kecepatan kita.
Salah satu pemicu stress abad modern ini, selain perihal "kebutuhan pengakuan" pemicu lainnya adalah, cepatnya lompatan pikiran manusia. Badan masih di sini, pikiran sudah di sana. Badan masih di hari senin, pikiran sudah di hari sabtu. Hal ini otomatis memicu ketidaknyamanan, secara emosional.
Nah, melambat, baik lambat secara gerakan fisik, maupun lambat secara gerakan bathin itu supaya kita berimbang, tidak "keteteran atau kewalahan", dalam hidup yang ritmenya semakin cepat. Idealnya, kita bisa melakukan hal paradoks ; "fisik boleh saja bergerak cepat, namun gerakan bathin, lambat".
Fenomena saling caci maki di media sosial, adalah penanda, banyak orang larut dalam ritme kecepatan era modern. Cepat bereaksi, cepat share, cepat menghakimi, cepat mencaci dan sebagainya. Istilah yang populer ; "sumbu pendek". Dengan demikian, jika tidak diwaspadai, dunia yang semakin cepat ini, akan mengikis kualitas bathin kita.
Namun, melambat secara bathiniah. Dengan bathin yang melambat, kita akan lebih sabar, lebih tidak tergesa-gesa dan tidak tergoda, dengan keinginan meraih keberhasilan, dengan cara-cara instant, yang sifatnya jangka pendek.
Dunia sudah sedemikian cepat. Marilah meluangkan waktu, untuk melambat.
Posted from my blog with SteemPress : http://edysteemian.epizy.com/2018/10/20/ridme-dunia-sudah-sedemikian-cepat-marilah-kita-melambat-2/
Congratulations @edymunawar! You have completed the following achievement on the Steem blockchain and have been rewarded with new badge(s) :
Award for the number of upvotes received
Click on the badge to view your Board of Honor.
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word
STOP
Do not miss the last post from @steemitboard: