Karakter Khas Tamparan Kehidupan

Ketika tiba-tiba, saya menampar pipi anda, apa kira-kira reaksi anda? Bisa jadi anda marah. Kalau tidak, ya minimalnya anda kaget. Tapi, kalau sebelumnya, saya bilang dulu begini misalnya, " ijinkan saya untuk menampar anda ya", lalu "plaaakk !!". Reaksi anda akan berbeda. Kalaupun secara fisik tetap sakit, rasa sakit secara psikologis, mungkin akan jauh berkurang. Mengapa? Karena anda sudah tahu, sehingga anda mempersiapkan diri anda.

Nah, pertanyaannya, mengapa kadang tamparan-tamparan dalam hidup, acapkali membuat rasa sakit? "Karena kehidupan, kadang "tidak bilang-bilang dulu". Tahu-tahu "plakkk !!". Karena anda tidak tahu, jadi anda tidak "prepare yourself". Kalau misal, anda saat ini merasa "sakit hati", karena teman, partner atau pasangan anda berkhianat, pasti itu karena anda tidak tahu di awal. Kalau mereka bilang dulu, " saya mau berkhianat ya", reaksi anda jelas akan sangat berbeda.

Tamparan dalam hidup, yang karakternya mendadak alias tiba-tiba, akan semakin terasa rasa sakitnya, ketika anda meletakkan harapan berlebihan. Karena tamparan, jelas berkebalikan dengan harapan. Anda sangat berharap untung, eh tiba-tiba rugi. Anda berharap omset naik, eh tiba-tiba turun. Anda berharap sangat partner anda setia, eh tiba-tiba berkhianat. Tubrukan dua hal yang bergerak ke satu titik yang sama (yaitu ke arah anda), dengan arah yang berlawanan, akan sangat keras tubrukannya.

Mengubah karakter kehidupan yang mendadak, tiba-tiba dan unpredictable, adalah hal yang mustahil. Maka satu-satunya cara meminimalkan resiko "rasa sakit", adalah dengan mewaspadai setiap harapan-harapan kita. Di satu sisi, kita berencana sebaik-baiknya. Di sisi lain, kita perlu menyadari, ada hal-hal yang bergerak di luar rencana kita. Ada rencana kita, ada juga rencana-Nya. Dan kadang keduanya, tidak selalu berjumpa, dalam ruang dan waktu yang sama.