Margaret Cinta yang Hilang dalam Kapal Gurita 1996 – Bagian 3
Ahmad menyapu pandang ke seluruh penjuru pelabuhan Malahayati, mencari-cari setiap perempuan berselendang abu-abu polos.
Perempuan itu lebih tinggi dari orang lain!
Sudah pukul tujuh lewat seperempat. Berpasang mata lelah menanti di dekat lautan menderu. Isak tangis masih saja terdengar di mana-mana.
Ahmad menyusuri seluruh penjuru pelabuhan. Berharap perempuan Amerika itu masih membaca al-Quran pemberiannya.
Perempuan itu tak akan melepas selendangnya!
“Saya menghormati perintah Islam, karena saya berada di wilayah kekuasaan Islam!” imbuh perempuan itu saat Ahmad menanyakan perihal selendang menutupi rambut pirangnya.
Margaret menatap lautan luas. Lampu-lampu menerangi pelabuhan penyeberang Aceh Besar menuju Sabang. Sebuah pulau yang gaungnya terdengar ke mana-mana. Katanya, pulau itu masih perawan. Ada nol kilometer, tempat perhitungan awal negara Indonesia. Wisata laut yang menawan, jalanan berliku yang dihimpit lautan dan pohon rindang. Semua sudah terpatri dalam benaknya. Rencana-rencana sudah disusun. Tujuan wisata sudah ada di agenda hariannya. Sabang jadi pilihan yang tepat setelah mensesaki mata dan pikirannya dengan konflik berdarah di Tangse.
Tinggal berangkat. Menaiki Gurita.
Penuh sesak. Riuh.
Senja akan menghampiri malam. Pukul 18.45 Gurita perlahan meninggalkan pelabuhan Malahayati. Margaret hanya perlu memejamkan mata, menghirup angin sepoi-sepoi, membuang segala lelah.
Tak akan lama, tidak lebih dari 21.00 Gurita akan merapat di Balohan, Sabang!
Tiba-tiba kapal feri buatan Jepang tahun 1970 itu oleng. Jauhnya sekitar lima sampai enam mil dari Balohan. Tak jauh lain mereka akan mencapai daratan Sabang.
Kapal tua itu kembali bergoyang. Bunyi ombak seakan bagai letusan gunung. Suara jeritan di mana-mana. Perempuan. Anak-anak.
Mulai gaduh.
Gurita kembali bergoyang. Apakah ada gurita yang mencengkram dari dasar laut? Seperti dalam dongeng, ada predator berjenis gurita kapal persiar Titanic. Memangsa siapa saja yang berdarah! Jika dongeng itu benar, lenyaplan Gurita dimangsa si gurita.
Margaret berdiri di depan. Menghadap ke lampu-lampu kecil di depannya. Sabang itu tidak akan jauh lagi, mereka akan sampai ke sana.
Gurita menerima hantaman kuat. Angin mulai kencang. Goyangan terasa kian menjadi.
Tidakkah dibiarkan kami sampai ke sana?
Dari dasar kapal mulai terdengar teriak-teriak. Margaret menoleh, sebagian terlihat berlari ke atas, pertanda tidak baik.
Kapal tua itu makin tidak terkendali. Kabar datang dari dasar kapal, air sudah masuk ke dalam. Kapal tua itu makin tak seimbang. Turun. Turun lagi. Lampu-lampu mati seketika. Wajah-wajah panik berlompatan ke lautan. Ada yang mendapat pelampung, ada pula yang tidak.
Inilah rasanya mati? Di negeri orang? Negeri penuh darah, orang takut ke negeri ini karena tembakan. Aku takut ke negeri ini karena Gurita akan membawaku ke dasar laut!
Gurita karam. Margaret mengapung-apung di lautan lepas bersama penumpang lain. Tangan kanannya memegang erat al-Quran pemberian Ahmad.
Ajarkan aku mengenal Tuhanmu, Ahmad!
Margaret lupa menanyakan syarat menjadi bagian dari mereka. Napasnya sudah tersengat-sengat. Lautan yang dingin membuatnya beku. Dingin salju mungkin bisa ditahan dengan baju hangat. Dingin berendam di tengah lautan siapa sanggup melawan.
Dari jauh lampu-lampu berkedip. Ke depan Balohan lebih terang, ke belakang Malahayati kian meredup!
Margaret merupakan salah satu penumpang KM Gurita yang hanyut bersama penumpang lain. Margaret yang berkebangsaan Amerika, datang ke Aceh untuk penelitian disertasi tentang konflik yang tengah melanda Aceh. KM Gurita karam tanggal 19 Januari 1996 antara 5-6 mil dari Balohan, Sabang. Kapasitas KM Gurita berjumlah 210 orang, pada malam itu gurita ditumpangi sebanyak 378 orang, 10 ton semen, 8 ton bahan bakar, 15 ton tiang listrik, 12 kendaraan roda empat, 16 kendaraan roda dua. Diberitakan 40 orang selamat, 54 meninggal dan 284 hilang. KM Gurita dibuat pada tahun 1970 di Tokyo, Jepang. (Dari berbagai sumber).
Keterangan:
- Nanggroe : Negeri
- Kopiah : Peci
- Reuncong : Senjata tajam belati tradisional Aceh
Posted from my blog with SteemPress : http://ceritapria.xyz/2018/08/margaret-cinta-yang-hilang-dalam-kapal-gurita-1996-bagian-3