You are viewing a single comment's thread from:
RE: Bertemu Ibu yang baik dan anaknya yang cantik di Yogyakarta
Kampung bisa menunggu dan tak 'kan pindah melainkan jika ada pembangunan waduk. Sungguh sayang senyum semurni Fia dan tawaran setulus Bundanya mesti takluk oleh hasrat standard kembali ke titik-tolak, kampung. Takluk oleh godaan pulang kampung...
Padahal, menyambut 'terduga' perjodohan itu, akan menyempurnakan pencapaian seorang perantau...
Ckckckckckck...
Sayang sungguh, tak lah jadi khatam Kitab Lempap tanpa nyali mempersunting Dara Ngayogyakarta Hadiningrat...
Sayang...
Sungguh sayang...
Seribu kali sayang...
:P
Sayang sekali memang. Padahal dengan 'kode' si ibu yang begitu rupa, @kitablempap tinggal angguk kepala. Sekali angguk saja. Lantas, semuanya akan tuntas sebagaimana mestinya. Si ibu senang dan tentu saja seorang Tungang juga tak kalah senang dengan senyum semurni Fia, kecuali dia mau berkilah ini itu, dan kita tahu benar itu hanyalah bualan belaka.
Benar adanya, menolak tawaran perjodohan dari seorang yang telah menganggap kita sebagai anaknya di perantauan adalah suatu hal yang membuat pencapaian adi kodrati seorang perantau buyar dalam seketika. Padahal kalau ia mengangguk--sekali angguk saja, semua bisa diatur pada waktunya. Bahwa ada waktunya ia pamit sebentar pulang kampung, sowan ke orang tua sekaligus mempersunting si buah hati yang telah lama menunggu. Lalu, punya sepasang gandenganlah kau nantinya. Antara Kutaraja dan Ngayogyakarta.
Runyuuuuuussssss...
Hhhhhh... That geupap, @bookrak tidak tahu bahwa kesempurnaan seorang perantau adalah ketika bisa mempersunting gadis kampung halamannya, dan bukan gadis kampung orang. Bahwa poligami itu enak, tapi lebih enak lagi bisa mempertahankan seorang gadis yang lama kita cintai, agar hidup kita tidak buyar dan runyuss nantinya..hhhhh
Untuk orang yang biasanya-tak-mudah-terduga, ini pernyataan yang normatif. Terlalu textbook. Lempap telah berubah menjadi Lemahkali...
:P
Dalam hai nyoe wah tabaca kitabpolem yang ka terbukti le yang runyus meunyo hana taikuti. Tidak boleh beurangkaho..hhhhh
Hhhhh... That geupap kupeugah, rupajih @sangdiyus pun ikut bersekongkol untuk menggagalkan lon woe u gampong.. iming2 pencapaikan p*k lam perantauan..hhhe
Kukira semestapun akan sepakat bersekongkol untuk menunda pulang demi setangkai kembang dari tanah seberang. Kalaulah Annelies Mellema adalah Bunga Akhir Abad, kupikir, Fia adalah Bunga Akhir Perantau(an).
Hhhhhh.. that geukap iku geuh..hhe
Thidak lepas angiennn...