Yuk, Berbisnis Dengan Tauke Ned !
Ned Scott, Pendiri Steemit
HAMPIR sehari suntuk saya mengulang-ulang membaca steemwhitepaper, steembluepaper dan Frequently Asked Questions (FAQ) Steemit. Hasrat hati ingin memaparkan konsep dasar media sosial ini dengan bahasa teknis dan canggih. Apa daya, sampai tulisan ini mulai saya tulis, saya masih saja gagal menyimpulkan resume ilmiah yang tepat. Padahal, whitepaper dan bluepaper itu sudah apoeh-apah saya terjemahkan ke dalam bahasa negeri sendiri. Tapi, entah karena aplikasi translator yang menafsir asal-asalan atau memang antena saya yang pas-pasan, kalimat demi kalimat dalam buku biru, buku putih dan FAQ Steemit tetap saja membuat kepala mumet. Alih-alih paham, saya malah mumang [baca: pusing]. Dan, saya haqqul yakin, kalau tetap ngotot menulis dengan bahasa bahasa canggih dan teknis itu, teman-teman yang membaca pasti ikut-ikutan reuneing. Terakhir, daripada gagal ikut lomba karena deadline pengiriman link hanya tersisa sekitar tiga jam lagi, saya memutuskan mencari ilustrasi sendiri untuk menggambarkan konsep dasar Steemit. Terus-terang, saya sendiri ragu, ilustrasi ini benar seratus persen. Tapi, saya yakin-seyakinnya pasti ada benarnya. Mudah-mudahan, para senior yang sudah alim soal Konsep Steemit berkenan membuang yang salah dan menambah yang kurang, sehingga ilustrasi saya ini menjadi mutlak benar atau setidaknya mendekati benar. Saya pikir, ilustrasi sederhana dari dunia nyata akan lebih mudah dipahami oleh semua kalangan, dengan latar belakang dan tingkat pendidikan berbeda. Saya memakai bahasa kampung yang saya yakini pasti dipahami orang kota. Sebab, Steemit dibuat untuk dinikmati oleh semua lapisan masyarakat di seluruh dunia.
Mirip Pasar Terpadu
Menurut saya, Konsep Dasar Steemit itu mirip dengan konsep dasar sebuah Komplek Pasar Terpadu. Kita sebut saja nama pasarnya Pasar Steemit. Pemilik Pasar atau Tauke Besarnya, @ned dkk. Pasar ini menyediakan produk konten berupa video, tulisan, foto dan komentar. Sementara para pedagangnya adalah para pengguna Steemit atau Steemian. Steemian yang bereputasi dan memiliki STEEM POWER tinggi kita tamsilkan sebagai Produsen merangkap Agen, yang bermodal dan bereputasi sedang, kita ibaratkan seperti Produsen merangkap distributor atau grosiran (Wholesaler) dan dikasta paling rendah adalah Produsen kecil-kecilan merangkap Pengecer (Retailer). Ketiga-tiganya mempunyai peluang sama untuk saling berinteraksi dan bertranksaksi serta memperoleh reward atau laba, dalam bentuk mata uang digital STEEM dan STEEM BLOCKCHAIN DOLLAR (SBD). Kedua jenis crypto ini bisa dikonversi menjadi uang biasa termasuk rupiah. Dan karena kebaikan hati Tauke @ned dkk, ketika pertama membuka kios atau toko (membuat Akun Steemit) kita mendapat hadiah suntikan modal perdana sebesar 0.5 STEEM plus pinjaman sementara tanpa bunga 14,5 STEEM. Jadi, total modal awal yang diberikan Tauke @ned dkk untuk pedagang pendatang baru adalah 15 STEEM dalam bentuk STEEM POWER (SP).
Dengan modal itu, para para Steemian bisa langsung membuat produk sendiri yang bernilai ekonomis berupa tulisan, foto, video atau membuat komentar terbaik, lalu saling berinteraksi dan bertransaksi untuk mendapat keuntungan. Laba yang didapat dari menjual produk dibayar dalam bentuk SP dan SBD. Sedangkan laba dari membeli (meng-Upvote) produk orang lain dibayar hanya dalam bentuk SP. Laba SP dari menjual produk sendiri dan membeli produk orang lain (reward kurasi) masuk ke dalam kas atau dompet SP dan otomatis menjadi tambahan modal. Dengan masuknya laba SP dari hasil transaksi sendiri ini, maka pinjaman modal tanpa bunga 14,5 SP dari Tauke @ned dkk juga ditarik otomatis secara bertahap, sesuai nilai laba yang diperoleh pemilik akun. Kalau misalnya laba masuk 1 STEEM, maka pinjaman yang ditarik otomatis juga 1 STEEM. Pinjaman ini akan ditarik habis ketika kita sudah punya modal SP dari hasil transaksi sendiri sebanyak 15 SP.
Duitnya darimana?
Steemit dijalankan dengan teknologi internet terbaru dan tercanggih yang disebut Blockchain. Dengan rekayasa teknologi ini pula, token atau crypto STEEM dan SBD diproduksi sesuai pertumbuhan dan kebutuhan transaksi komunitas, sama persis seperti Bank Indonesia (BI) mencetak uang rupiah. Token atau cryto tersebut kemudian didistribusikan ke Pasar Steemit dengan komposisi 75 persen untuk reward penulis dan curator (penjual dan pembeli), 15 persen untuk para pemegang SP atau pemegang Saham, termasuk Tauke @ned dan untuk membayar para saksi (witness) menjalankan sistem sebanyak 10 persen.
Serupa tapi tidak sama
Meski cara kerjanya saya ilustrasikan mirip dengan konsep pasar terpadu, namun karena dijalankan dengan sistem Blockchain, sistem kerja Steemit jauh lebih transparan, bijak dan adil. Bahkan, di Steemit, ada prinsip yang memandang waktu yang dihabiskan Steemian untuk membuat konten atau mengkurasi konten, juga bagian dari modal. Ini bermakna, mereka yang mendedikasikan waktunya untuk ber-Steemit juga patut dan layak mendapat reward seperti orang yang sudah menanam investasi uang. Menariknya lagi, Steemit juga menutup rapat-rapat celah populasi pedagang gelap atau blackmarket. Semua aktifitas steemian terdata permanen dalam buku besar(database) Blockchain, dan data ini dapat diakses kapan saja oleh steemian lain. Di pasar ini, jangan coba-coba menjual barang curian (konten hasil plagiat) karena akan langsung berurusan dengan robot @cheetah atau @steemcleaner. Fakta memalukan ini juga bisa dilihat oleh semua steemian di seluruh dunia dan menjadi hukuman terberat dalam komunitas. Bahkan, jika sering-sering terciduk @cheetah dan @steemcleaner, skor reputasi kita akan merosot. Ini sama halnya seperti seorang pedagang besar yang dikenal alim, santun dan punya nama baik, tiba-tiba tertangkap basah mencabuli anak kandungnya. Siapapun pasti menolak untuk menjadikan dia sebagai mitra kerja dan sebagus apapun barang yang ia jual pasti tidak ada yang beli. Celakanya lagi, jika skor reputasi sudah dibawah satu atau mines, sistem Steemit akan menyembunyikan konten yang bersangkutan dari peredaran. Kalau sudah begini, berarti toko kita sudah dipaksa tutup oleh Steemit. :)
Bagaimana? Fair kan pola kerja Pasar Steemit? Saya berani mengklaim, belum ada konsep pasar paling modern di dunia ini yang se-transparan dan seadil pasar Tauke @ned. Jadi tunggu apalagi, Yuk berbisnis denganTauke @ned. Kita bisa bersosial media, berkarya sekaligus mengumpulkan pundi-pundi rupiah.
Referensi:
- https://steemit.com/faq.html
- https://steem.io/steem-bluepaper.pdf
- https://steem.io/SteemWhitePaper.pdf
Bahasa Daerah:
- Mumang/Reuneing/Mumet = Pusing atau Pening
- Apoeh - Apah = Susah payah
Terimakasih Telah Berkunjung dan Membaca Konten ini sampai habis. Target utama tulisan ini bukan menang. Karena memberi pemahaman tentang sesuatu yang belum diketahui orang lain, jauh lebih berharga dari piala apapun. Salam Takzim. Rakan Droeneuh Mandum @musyawirwaspada.
lheuh ta baca arakate bg @musyawirwaspada gadoeh apoh apah, baro timoh pueh lam dada
Sabah beuluwah that Bang @masrijafar
menurut saya konsep dasar steemit adalah kuah plik . jika campuran bumbu dan bahan nya pass akan terasa berciri khas...............
exactly @sakupoi. Thanks for comment
Hahaha... Leumak mabok keunong plik
Meudeh nyan ngen bahsa Aceh neutuleh cukop lagak, saleum sukses
selain kuah plik, ada cara baru yaitu membuat sekara
Sekara itu apa bos?
Kren, disetiap tulisan itu tetap diapresiasikan.
salam kenal ya.. lon pendatang baru Hehehe
@guslim
Siap @guslim. Selamat datang di Pasar Toke Ned. Rumus suksesnya gampang. Kreatif, berinteraktif dan patuhi rule. Jaminan anda jaya di Steemit. Salam kenal.
Bek apoh apah, tanyong bak loen ketua, hehe
Siaaap ketua @bahtiarlangsa
Nyan ka betoi lagee ketua tuleh. Menyo lage ketua tuleh FAQ steemit sari awaiken ka carong mandum. Nyo han sampo jino te mantong mumang. Apoeh apah teh.
😀
Kop mantap.. tinggal santap aja.. kiban bg @sakupoi..
Luar biasa dalam membandingkan dengar pasar biasa.. atau pajak.. lam pajak nyan lumpu na.. kon meunan pak @musyawirwaspada.. hehehe
Terimakasih pak @jamal.jeje
Ketika buat artikel untuk kontes ini saya menemukan analogi steam power plant dengan latar belakang teknik mesin mudah saya pahami, ternyata analogi pasar ini lebih mudah mudah lagi dipahami. Selamat sebagai salah satu pemenang
Terimakasih Bang @ahmadnayan. 🙏
Baru buka "lapak" di pasar ini dan baru tau tauke @ned lah penguasa pasar ini. Sebagai "pelapak" baru, masih belajar dari pelapak-pelapak lama. Salam meuturi pak @musyawirwaspada tulisannya kereeeennn, ilustrasinya sangat mudah dipahami oleh pendatang baru seperti saya.
Alhamdulillah, terimakasih @auliaussakinah. Selamat bergabung di "pasar" luarbiasa ini. Saleum meuturi. 😊🙏