Chinese Police Seize Criminals with Sophisticated
English and Indonesia
CHINA - Police in Henan province, China, use special glasses with facial recognition software to help locate criminals passing through the train station during the Lunar New Year holiday.
The police personnel were at Zhengzhou East's fast train station, Henan, wearing sunglasses at the beginning of the "chunyun" period. Chunyun means "spring transportation" referring to the annual homecoming period in China when citizens return to their homes to celebrate the new year with the family.
As of Tuesday (6/2), police can identify seven fugitives related to hit-and-run and human trafficking cases, and 26 cases of fake identities with sophisticated glasses. "All the captured criminals were identified at four train station entrances," said a report on China's railway website Cnrail.net.
The sophisticated glasses are designed for police use and associated with tablet devices. After scanning the faces of passengers coming to the station, the device activated the software to match faces in the database, and likened it to the faces of the suspects.
This proved to be effective for the police to arrest suspects or fugitive criminal cases. It appears that the train station became an early police test to determine the effectiveness of such advanced technology.
Around 70,000 to 120,000 people use the station every day. The presence of the technology could make it easier for police personnel to recognize criminals or crime suspects among ordinary citizens passing by in public places. The successful trials at the station are likely to be applied elsewhere in China.
China is currently building the world's most powerful facial recognition system capable of identifying anyone from its 1.3 billion citizens in just three seconds. The purpose of this system is to match a person's face with a photo of their identity card with an accuracy of about 90%.
The project was launched by China's Ministry of Public Security in 2015, built with a Shanghai-based security company. "This system can be connected to a surveillance camera network and will use the cloud facility to connect with data centers and processing centers distributed across the country," said a source familiar with the Chinese government's plan, cited by the South China Morning Post.
The use of smart glasses is part of China's efforts to utilize face recognition data. As more data is gathered in facial recognition data centers, the system will become increasingly important for many purposes.
The researchers explained, it is not clear when the face recognition system will be completed, because its development faces many obstacles due to technical limitations of facial recognition technology and the enormous population in China. When the system is complete it will be the largest in the world.
Indonesia :
CHINA - Polisi di provinsi Henan, China, menggunakan kacamata khusus dengan perangkat lunak pengenal wajah untuk membantu menemukan penjahat yang melewati stasiun kereta api selama liburan Tahun Baru Imlek.
Personel polisi berada di stasiun kereta cepat Zhengzhou East, Henan, mengenakan kacamata hitam pada awal periode "chunyun". Chunyun berarti "transportasi musim semi" yang mengacu pada masa homecoming tahunan di China saat warga kembali ke rumah mereka untuk merayakan tahun baru bersama keluarga tersebut.
Pada Selasa (6/2), polisi dapat mengidentifikasi tujuh buronan yang terkait dengan kasus perdagangan manusia dan lari manusia, dan 26 kasus identitas palsu dengan kacamata canggih. "Semua penjahat yang ditangkap diidentifikasi di empat pintu masuk stasiun kereta api," kata sebuah laporan di situs kereta api China Cnrail.net.
Kacamata canggih dirancang untuk penggunaan polisi dan dikaitkan dengan perangkat tablet. Setelah memindai wajah penumpang yang datang ke stasiun, perangkat tersebut mengaktifkan perangkat lunak agar sesuai dengan wajah di database, dan menyamakannya dengan wajah para tersangka.
Ini terbukti efektif bagi polisi untuk menangkap tersangka atau kasus pidana buronan. Tampaknya stasiun kereta api menjadi tes polisi awal untuk menentukan keefektifan teknologi maju semacam itu.
Sekitar 70.000 sampai 120.000 orang menggunakan stasiun ini setiap hari. Kehadiran teknologinya bisa memudahkan personil polisi untuk mengenali penjahat atau tersangka kejahatan di kalangan warga biasa yang lewat di tempat umum. Uji coba yang berhasil di stasiun tersebut kemungkinan akan diterapkan di tempat lain di China.
China saat ini sedang membangun sistem pengenal wajah paling kuat di dunia yang mampu mengidentifikasi siapapun dari 1,3 miliar warganya hanya dalam waktu tiga detik. Tujuan dari sistem ini adalah mencocokkan wajah seseorang dengan foto kartu identitas mereka dengan akurasi sekitar 90%.
Proyek ini diluncurkan oleh Kementerian Keamanan Publik China pada tahun 2015, dibangun dengan perusahaan keamanan yang berbasis di Shanghai. "Sistem ini dapat dihubungkan ke jaringan kamera pengawas dan akan menggunakan fasilitas awan untuk terhubung dengan pusat data dan pusat pemrosesan yang didistribusikan ke seluruh negeri," kata seorang sumber yang mengetahui rencana pemerintah China, yang dikutip oleh South China Morning Post.
Penggunaan kacamata pintar merupakan bagian dari upaya China untuk memanfaatkan data pengenalan wajah. Karena lebih banyak data dikumpulkan di pusat data pengenalan wajah, sistem akan menjadi semakin penting untuk banyak tujuan.
Para peneliti menjelaskan, tidak jelas kapan sistem pengenalan wajah akan selesai, karena perkembangannya menghadapi banyak kendala karena keterbatasan teknis teknologi pengenalan wajah dan populasi yang sangat besar di China. Bila sistem selesai maka akan menjadi yang terbesar di dunia.