Bahaya Membentak Anak Mengerikan, Jangan Biasakan Membentak Anak
Materi Parenting
Menciptakan Rumah Surga Tanpa Teriakan
Semua orang menginginkan rumah tangga layaknya surga, agar penghuninya betah di dalamnya.
Ciri utama penduduk surga di antaranya *bicara yang lembut.
Tidak suka teriak atau membentak.Kebiasaan berteriak justru merupakan ciri penduduk neraka. (QS 35:37)
Maka jika ada suara teriakan di dalam rumah, itu artinya suasana surga sudah berganti suasana neraka.
Kebiasaan teriak atau bicara melebihi desibel suara normal akibatnya akan mengeringkan cinta.
Sejatinya, cinta adalah kelembutan.
Dan tidaklah sesuatu disertai kelembutan kecuali akan memperhiasnya (Al Hadits)Itulah kenapa bukti cinta kepada Allah diminta kita untuk
Berdzikir dengan suara yang lembut, tidak berteriak di hadapan-Nya.
(QS. 7:205)Kebiasaan berteriak di dalam rumah tangga sejatinya akan *mengurangi rasa cinta.
Penting bagi setiap keluarga yang merindukan suasana surga, agar mengurangi teriakan di dalam rumah, terlebih untuk anak-anak kita.
Kebiasaan berteriak atau membentak di depan anak diakui oleh para ahli akan mengaktifkan batang otak anak.
Batang otak itu yang disebut otak reptil atau otak refleks.
Anak cenderung merespon masalah tanpa berpikir.Diledek teman refleks memukul.
Ini tersebab batang otaknya lebih dominan daripada korteksnya, yang mengajak dia untuk tidak berpikir.Anak yang batang otaknya menebal cenderung merespon sesuatu dengan prinsip 'flight or fight'.
Solusi akan jarang keluar dari anak dengan model begini. Yang ada adalah memuaskan emosi/ ego nya semata.
Maka, anak-anak / orang yang gampang marah,
tawuran dan lain sebagainya, bisa dibilang karena
batang otaknya cenderung lebih dominan.Dan kalau ditelusuri penyebab awalnya, yakni
kebiasaan dibentak atau diteriaki dari kecil baik oleh ortu atau guru di sekolah.Dampak berikutnya dari kebiasaan berteriak di hadapan anak adalah: menghancurkan sel-sel otaknya.
- Satu kali teriakan kepada anak di bawah usia 5 tahun akan
menghancurkan 10 ribu sel otaknya dari setiap teriakan.
*20. Hitung sudah berapa kali bentak anak.....
Kalikan 10 ribu. Maka, itulah
dosa kita yang membuat anak kita gak pintar-pintar.
Berteriak itu belum tentu membentak. Bisa jadi sekedar bercanda untuk menyemangati. Ini tetap berbahaya dan terlarang untuk dilakukan.
Kalau mau , teriak di lapangan saja, di mana jarak ke anak kira-kira seratus meter.
Kembali kepada inti Rumah Tangga Surga. Yakni kebiasaan bicara lembut. Bahkan lebih baik berbisik-bisik di telinga anak untuk tumbuhkan cinta.
Tentu kelembutan ini
bukan berarti mengabaikan ketegasan.Sebab ketegasan itu bisa dilakukan tanpa harus berteriak-teriak.
Jadi, jika ada yang teriak-teriak di rumah kita, katakan:
Ini Rumah Surga. Di surga bicaranya lembut. Hanya penduduk neraka yang suka teriak.Kesimpulannya, jika ingin memperbaiki pola asuh dan hubungan harmonis dalam rumah tangga,
perbaiki cara komunikasi kita.Dengan perbaikan komunikasi, maka
menjadi baiklah amalan kita yang lainnya.
Untuk itu handaknya Orang tua perlu menyadari bahwa dunia anak JAUH BERBEDA dengan orang dewasa.
Jadi, yang perlu diperhatikan adalah ketika menetapkan perilaku anak yang melakukan salah, maka jangan menggunakan tolok ukur orang dewasa.
Sehingga janganlah sikap orang tua terhadap anak seperti halnya polisi yang sedang menghadapi penjahat.
Dari hal diatas, ada sebuah contoh nyata, diceritakan bahwa di daerah Banjarmasin terdapat siswa perempuan yang sikapnya “sangat dingin”, pada dirinya tidak ada senyum sama sekali walau diajak bercanda dan tertawa.
Ternyata setelah diselidiki dengan bertanya-tanya ke pihak keluarga-nya...
...ternyata wanita ini sejak kecil memang selalu mendapat “hadiah” berupa bentakan, kemarahan, dicubit, dipukul dan kekerasan yang lainnya dari orang tuanya.
Sehingga kemampuan otak-nya dan juga perilakunya sudah tidak normal (menurun) seperti kebanyakan orang.
Cara menghadapi anak yang melakukan kesalahan
Sangat penting orang tua untuk "membiasakan diri" berbicara secara baik dan manis kepala anak, termasuk ketika anak melakukan hal yang salah sehingga harus diluruskan kesalahannya.
Ajarkan bagaimana seharusnya sang anak bersikap yang benar secara perlahan...
...(karena secara perlahan) maka diperlukan kesabaran dan kecerdasan emosi dari sang orang tua, terutama ketika sang anak memperlihatkan respon kurang baik dari nasehat orang tua.
Jika tetap sang anak masih buruk prilakunya, maka JANGAN PERNAH menyerah, tetaplah berusaha meluruskan sang anak dari kesalahannya dengan cara yang baik.
Demikian cara lemah lembut seperti ini yang hendaknya lebih dominan diterapkan oleh orang tua...
...boleh memang dengan cara yang agak sedikit lebih keras, tetapi jika memang memberikan manfaat.
Dan cara yang keras ini hedaknya lebih jarang dilakukan, utamakan cara lembut.
Dengan lebih dominan menggunakan cara lemah lembut, maka akan lebih efektif dan lebih mengena pada hati sang anak...
...dibandingkan menghadapi kesalahan anak dengan berteriak-teriak guna meluruskan kesalahannya.
Demikian saja tulisan tentang bahaya 'sering' memarahi dan membentak anak, terutama dalam masa pertumbuhan (1-12 tahun), terutamanya lagi pada masa golden age (3 tahun). Semoga bermanfaat.
Mari kita perbaiki komunikasi dalam keluarga kita, terutama pada anak-anak kita, yang pada dasarnya mereka tidak ingin dibentak atau diteriaki. Semoga kita berhasil menjadi orang tua yang sukses.
Aamiin
fascinating
Good content . Good luck
Congratulations @mahrizal1! You received a personal award!
Click here to view your Board
Do not miss the last post from @steemitboard:
Congratulations @mahrizal1! You received a personal award!
You can view your badges on your Steem Board and compare to others on the Steem Ranking
Vote for @Steemitboard as a witness to get one more award and increased upvotes!