RE: Why steemit give space to stuff racist?
Saya ingin tahu, berdasarkan apa, bagaimana dan dari kalimat yang mana anda bisa menyimpulkan bahwa artikel dari @jaki01 itu tergolong rasis?
Apakah anda bisa membaca dan mengerti isi artikel tersebut dengan baik?
Kalau melihat dari kualitas bahasa inggris dalam tulisan anda saja, maaf ya, saya kok nggak yakin anda bisa memahami tulisan kompleks bertema berat macam ini yang ditulis dalam bahasa jerman pula.
Bahkan para calon mahasiswa indonesia yang udah kursus intensif habis berjuta2 di indoensia dan ditambah 1 setengah tahun masa studi di Studienkolleg aja masih belum tentu bisa mencerna artikel berbahasa Jerman sekaliber itu dengan baik.
Karena faktanya banyak calon mahasiswa itu yg mesti balik pulang ngga jadi kuliah karena lulus ujian bahasa Jerman aja nggak, dan itu setelah masa belajar 1,5 sampai 2 tahun bahkan, dikasih gratis pula
sekolahnya. Bahkan banyak dsri ibu2 yang kawin sama orang Jerman dan tinggal disini dah bertahun-tahun aja masih banyak yang nganggep tulisan Jaki itu terlalu susah bagi mereka. Karena standar artikelnya adalah standar kualitas untuk Thesis, bukan cuma standar bahasa untuk percakapan dipasar.
Jadi gimana mungkin orang yang mungkin cuma ngandalin google translator bisa beraninya nuduh sang penulis itu rasis.
Kenapa saya berani bilang bahwa tuduhan itu nonsens dan cuma berdasarkan terjemahan ngawur?
Karena kalau memang anda benar-benar bisa membaca dan mengerti isi artikelnya, maka reaksi yang logis justru harusnya adalah ucapan terimakasih...dan bukannya umpatan.
Ironis sekali deh, bahwa @jaki01 sudah menghabiskan waktu seharian untuk menulis artikel yang mencoba mendukung para muslim yang hidup di Jerman dan harus mwnghadapi prejudice dan perlakuan rasis, berjam-jam jadi single fighter menghadapi serbuan argumen dari para aliran kanan dan bahkan sebagian diantaranya mwmang para rasis berat...
Tapi upah yang dia dapat malah umpatan dan tuduhan rasis , yang datangnya malah dari kwlompok orang yang dia berusaha bela.
Tahukah anda, bahwa anda membuat diri anda sendiri jadi bahan tertawaan dengan artikel anda ini, karena dengan ngetag si penulis, maka audiens dari jaki01 yang kemarin udah ikut ngebaca artikel aslinya dan ngerti isinya bakal melotot dan ngakak tapi sayangnya ngakaknya pasti sambil ngasihanin.
Saya kasih saran ya.. Jangan pernah lagi deh bikin respon akan sebuah tulisan, kalau anda nggak 100 persen yakin ngerti isinya.
Karena kalau nggak nyambung dan salah sasaran malah bakal malu-maluin lho 😁😃😄.
Menyedihkan sekali...usaha jaki01 untuk nolongin umat muslim yang baik di Jerman udah dibikin sia-sia sama anda dan teman-teman anda yang sebelas dua belas sama anda si @lord-geraldi itu.
Saya telah membacanya dan pembahasan tentang @jaki01 tidak saya bahas khusus karena saya juga menilai hal spt yg anda maksudkan, bahwa dia membela islam moderat, maksud saya lebih melihat platform ini tidak lagi menyingung tentang agama sehingga memancing rasisme. Pembelaan dari @jaki01 terhadap muslim tdk pernah kita pungkiri, makanya saya tidak membahas postingan dia, tapi postingan miliknya akan memancing para pembenci islam untuk terus melakukan pembusukan terhadap islam, dan ini tidak akan pernah berakhir. Karena menurut saya di platform ini bukan sarana yang tepat untuk berdebat tentang suatu agama dan keyakinan.
Jadi tidak ada maksud saya seperti yang anda duga. Jika saya tidak setuju dengan pendapat anda apa salah?, Saya hanya ingin platform ini tidak di cemari oleh postingan yang saling memancing nilai rasis.
Trims anda sudah memberikan komentar panjang lebar terhadap postingan saya, bukan hanya anda yang bisa menilai orang lain, saya juga bisa menilai anda, seberapa wawasan anda dalam menilai dan menjustifikasi postingan orang lain.
Trims. Semoga platform ini jadi platform yang membawa damai, bukan saling menyebar kebencian.
Halo @deniandepa, apa kabar? Postingnya bagus ini.. upvote.. :-˃