For the first time NASA sends human Sperm into space
@wowfakta - English & Indonesian Language
Once there, the sperm will be melted. Scientists will observe to see how the environment without gravity affects the movement of sperm as a phase in the fertilization of the egg.
NASA has been trying to answer that question ever since we realized the possibility of living in outer space or traveling in space for a long time.
Can we reproduce in outer space? In addition to human sperm, NASA also sends a bull sperm that acts as a quality control because its activity is considered more consistent than the human sperm.
By studying it with human sperm, astronauts will be able to find out whether there is a strange or unusual behavior associated with microgravitational effects. If human and bull sperm samples prove to be able to move quite freely and quickly to approach the egg cell, then the astronauts will also record the video of the experiment and send the tape back to earth for analysis.
After the research is completed, the sperm will also be sent to the University of Kansas laboratory for further testing. This experiment is important because previous experiments showed that without gravity, sperm did not work.
Then, even if the sperm is found still moving actively in outer space, there is still the next biggest challenge is to make sperm fertilize the egg.
Untuk pertama kalinya NASA mengirimkan Sperma manusia ke luar angkasa.
Sesampainya di sana, sperma akan dicairkan. Ilmuwan akan mengamati untuk melihat bagaimana lingkungan tanpa gravitasi berpengaruh pada pergerakan sperma sebagai fase dalam pembuahan sel telur.
NASA telah mencoba menjawab pertanyaan tersebut semenjak kita menyadari adanya kemungkinan untuk hidup di luar angkasa atau melakukan perjalanan luar angkasa dalam waktu yang lama.
Dapatkan kita bereproduksi di luar angkasa? Selain sperma manusia, NASA juga mengirimkan sperma banteng yang bertindak sebagai kontrol kualitas karena aktifitasnya dianggap lebih konsisten dibandingkan dengan sperma manusia.
Dengan mempelajarinya bersama sperma manusia, astronot akan dapat mengetahui apakah terjadi perilaku aneh atau tidak biasa terkait dengan efek mikrogravitasi. Jika sampel sperma manusia dan banteng terbukti bisa bergerak cukup bebas dan cepat untuk mendekati sel telur, maka para astronot juga akan merekam video percobaan dan mengirim rekaman tersebut kembali ke bumi untuk dianalisis.
Sesudah penelitian selesai, sperma juga akan dikirimkan ke laboratorium University of Kansas untuk diuji lebih lanjut. Eksperimen ini penting karena percobaan sebelumnya menunjukkan bahwa tanpa gravitasi, sperma tidak berfungsi.
Lalu, kalaupun sperma ditemukan masih bergerak aktif di luar angkasa, masih ada tantangan terbesar berikutnya yaitu membuat sperma membuahi sel telur.
Akan kah itu berhasil..?
Semoga saja tidak berhasil...
Kayak tidak pumya kerjaan misinya mereka