Perjuanganku

Matahari baru saja terbit ketika aku bergegas keluar rumah, mengenakan jaket lusuh yang sudah lama menemani hari-hariku. Udara pagi masih dingin, tapi semangatku mengalahkan rasa dingin itu. Aku harus berangkat lebih awal ke pasar untuk membantu Pak Rahman, seorang pedagang sayur tempatku bekerja.

Namaku Dika, seorang pemuda biasa dari keluarga sederhana. Sejak kecil, aku sudah terbiasa dengan kehidupan yang penuh perjuangan. Ayah meninggal ketika aku masih di sekolah dasar, dan sejak itu, ibuku harus bekerja keras untuk menghidupi aku dan adik perempuanku. Aku ingin membantu, jadi sejak SMP aku mulai bekerja sambil tetap bersekolah.

Hari-hariku dimulai sejak subuh. Aku mengangkat keranjang sayur, mengatur dagangan, dan melayani pelanggan. Setelah pasar mulai sepi, aku bergegas ke sekolah dengan seragam yang kusimpan di dalam tas. Aku sering datang terlambat, tapi guru-guru tahu keadaanku dan mereka selalu memberiku kesempatan.

Setelah sekolah, aku tidak langsung pulang. Aku bekerja lagi di warung kopi milik Pak Hasan hingga malam. Di sana, aku mencuci piring, mengantarkan pesanan, dan terkadang belajar di sela-sela waktu kosong. Aku lelah, tapi aku tahu ini bukan akhir. Aku ingin masa depan yang lebih baik, bukan hanya untuk diriku sendiri, tapi juga untuk ibuku dan adikku.

Ada kalanya aku merasa ingin menyerah. Saat teman-teman bisa bermain dengan bebas, aku harus bekerja. Saat orang lain bisa belajar dengan nyaman, aku harus membagi waktuku di antara pekerjaan dan buku. Tapi aku selalu ingat wajah ibuku yang tersenyum setiap kali aku menyerahkan sebagian uang hasil kerjaku. Itu cukup untuk membuatku bertahan.

Tahun demi tahun berlalu, hingga akhirnya aku berhasil menyelesaikan sekolah dengan nilai yang cukup baik. Aku diterima di sebuah perguruan tinggi dengan beasiswa. Aku tahu perjuangan ini belum selesai, tapi aku percaya, setiap langkah kecil yang kuambil akan membawaku lebih dekat ke impianku.

Perjuanganku bukan hanya tentang aku, tapi tentang mereka yang kucintai. Aku percaya, selama aku tidak menyerah, aku bisa mengubah hidupku—dan hidup mereka—menjadi lebih baik.