Melangkah Maju

Di sebuah kota kecil, hiduplah seorang pemuda bernama Dafa. Ia baru saja lulus sekolah dan bercita-cita menjadi pengusaha. Namun, kehidupan tidak selalu berjalan sesuai rencana. Beberapa kali ia mencoba membuka usaha kecil, tetapi semuanya gagal.

"Kenapa selalu begini?" gumamnya saat menutup lapaknya yang sepi pelanggan. Rasa putus asa mulai menyelimuti hatinya.

Suatu malam, ia duduk termenung di teras rumah. Ayahnya, yang selalu menjadi tempatnya berbagi cerita, menghampiri dan duduk di sampingnya.

"Kenapa kau murung, Nak?" tanya ayahnya.

"Aku sudah mencoba berbagai cara, tapi tetap saja gagal. Mungkin aku memang tidak berbakat," jawab Dafa dengan suara lirih.

Ayahnya tersenyum dan mengambil sebutir biji di tangannya. "Kau lihat ini? Ini biji kecil, tapi jika ditanam, dirawat, dan diberi waktu, ia bisa tumbuh menjadi pohon besar. Usaha juga begitu, butuh kesabaran dan ketekunan."

Dafa terdiam, merenungkan kata-kata ayahnya. Ia sadar bahwa ia terlalu cepat menyerah. Kegagalan bukan akhir dari segalanya—itu hanyalah pelajaran untuk melangkah lebih baik.

Keesokan harinya, Dafa bangkit dengan semangat baru. Ia belajar dari kesalahannya, mengubah strateginya, dan terus mencoba. Meskipun butuh waktu, perlahan usahanya mulai berkembang. Ia sadar bahwa keberhasilan tidak datang dengan instan, tetapi dengan keberanian untuk terus melangkah maju.