Ied Adha Bersama Teman-Teman
Pagi itu, suasana begitu meriah. Langit cerah, angin sepoi-sepoi bertiup lembut, dan gema takbir berkumandang di seluruh penjuru desa. Aku bergegas mengenakan baju koko putih kesukaanku dan berangkat menuju masjid bersama teman-teman. Hari ini adalah Ied Adha, hari yang selalu kami nantikan dengan penuh kebahagiaan.
Setelah salat Ied, kami beramai-ramai menuju lapangan di belakang masjid untuk menyaksikan prosesi penyembelihan hewan kurban. Sapi dan kambing yang telah disiapkan berdiri di bawah pohon rindang, sementara panitia sibuk mengatur jalannya acara. Aku dan teman-teman membantu membagikan air minum serta membersihkan area agar tetap rapi.
Saat daging kurban mulai dipotong dan dikemas, kami turut membantu membagikannya kepada warga yang membutuhkan. Rasa lelah tidak terasa karena kami melakukannya dengan hati yang gembira.
Siang harinya, aku dan teman-teman berkumpul di rumah salah satu sahabat kami untuk memasak sate. Kami bekerja sama, ada yang menusuk daging ke tusukan bambu, ada yang menyalakan arang, dan ada yang sibuk mengaduk bumbu kecap. Aroma sate yang terbakar perlahan menyebar, membuat perut kami semakin lapar.
Saat semuanya matang, kami makan bersama sambil bercanda dan berbagi cerita. Momen ini terasa begitu istimewa—bukan hanya karena hidangan lezat, tetapi juga karena kebersamaan yang menghangatkan hati.
Ied Adha tahun ini benar-benar penuh makna. Lebih dari sekadar perayaan, hari ini mengajarkan kami tentang kebersamaan, berbagi, dan keikhlasan. Aku bersyukur bisa merayakannya dengan teman-teman terbaikku, karena kebahagiaan selalu terasa lebih lengkap saat dibagi bersama.